Senin, 27 Desember 2010

[Riffat] Perubahan Fase


Mas Riffat 5bulan lagi udah gak jadi balita lagi. Bulan Mei tahun depan umurnya udah 5tahun. Weeewww, gak terasa, kadang suka liatin wajahnya lama-lama, sampai doi salting sendiri dan berakhir dgn pertanyaan "kenapa Mama liatin aku terus?". Dan aku jawab "karena Mama sayaaaang banget sama Mas Riffat". Riffat pun jadi tersenyum lebaaaaar hehehe.

Hari ini masuk minggu kedua dia libur dari sekolahnya, ternyata gak mati gaya juga dia dirumah. Dia asik main sama tetangga, kalo dah bosen pulang main komputer atau main sama adeknya. Paling jam tidur adeknya aja yang jadi kacau, tapi gak masalah karna bakal terkompensasi di jadwal tidur berikutnya.

Update soal Riffat yaah. Melihat perkembangan dia di 1 tahun terakhir ini bener-bener membuat kemajuan pesat, apalagi setelah dia TK. Pipinya yang dulu masih kliatan chubby sekarang mulai hilang, dia tumbuh langsing meninggi, baju2 yang dulu masih cukup pakai uk M skrg udah ganti ke L atau XL. Untung emaknya pedagang kaos jadi semua koleksi kaosnya ya koleksi dagangan Mama hehehe.. Irit dot com judulnya :D. Sadel sepeda roda dua juga udah ditinggiin sampai 2 kali, motorik kasarnya cenderung lebih cepat kemajuannya dibanding motorik halus karna Riffat yang memang butuh bergerak dan tipe pencoba segalanya :).

Belakangan emosinya kembali meledak-ledak, yang tadinya udah gampaaaang banget diatur karena udah nemu "selah"nya, sekarang mulai susah diatur lagi. Setelah tanya sana tanya sini baca sana baca sini, aku simpulkan ledakan emosinya karena perubahan fase. Cara berfikirnya sudah berubah. Kalau dulu setiap pertanyaan bisa dijawab dengan jawaban sederhana, sekarang udah ga bisa lagi. Dia akan marah kalau terima jawaban yang belum memuaskan dia. Misalnya kenapa dia dilarang minum "jelydrink", kalo dulu dijawab "karna ga sehat" aja cukup, skrg dia bandingin sama iklan di TV "tuh sehat kok, kok Mama bilang ga sehat?". Dijawab "bahan-bahan didalamnya berbahaya ngga sehat makanya Riffat jadi batuk kalo minum itu. Lalu dia akan jawab lagi "nah tuh mba Amel boleh minum itu, kenapa aku gak boleh?". Mulai lagi deh mikir argumen lagi. So far masih jawab "makanya mba amel sering batuk juga" dan dia terima alasan itu walo pasti nanti bakalan berubah juga pertanyaannya. Siap-siap mikirin jawaban lagi :D

Karena TKnya TK Islam, jadi hafalan di sekolah ya serba ajaran agama yang aplikatif digunakan sehari-hari. Doa-doa harian, salawat, asmaul husna, surat pendek, alhamdulillah.. Jadi ngga terkontaminasi lagu-lagu dewasa yang dulu sempat dia gandrungi karna ternyata tiap hari disetelin sama si Nuri mbaknya yang dulu :). Riffat sempat mogok alias males sekolah beberapa kali dan rasanya itu ada hubungannya dengan perubahan fase itu, untungnya pihak sekolah sangat kooperatif ketika aku sampaikan bahwa Riffat mogok, aku komunikasikan ke guru bahwa Riffat tipe yang ngga mau disorot, jadi untuk mencari perhatian dia bukan dengan menanyakan dia "ngapain" tp dengan pertanyaan tertutup. Alhamdulillah gurunya ngerti dan Riffat kembali semangat sekolah ☺ .

Hasil terima raport 2minggu lalu, semua perkembangan emosi, motorik kasar, motorik halus, sesuai dengan usianya. Mama cukup puas dengan hal ini, gak menuntut atau berharap Riffat jadi anak yang super. Dia udah enjoy dengan sekolah aja udah bagus banget. Di sekolah memang belum diajarkan membaca, Riffat pun tampaknya belum berminat, jadii santai aja lah yaaa, ada saatnya nanti dia bisa membaca dan menulis.


-------------------------
Suatu hari Mama ngetes si Mas
M: Mas, Mas tuh lahirnya dimana sih?
R: di Harapan Kita kan?
M: yg di Harkit kan adek Mas, kalau mas tu di Semarang
R: nah tuh Mama tau, kenapa tanya aku??
M: *manyun*
Papa: *ngakak puaaass*


*foto: jidat benjol jatuh dari sepeda kemaren sore*

Selasa, 14 Desember 2010

[Riffat] Perubahan fase

Masa Riffat dibilang balita tinggal 5bulan lagi, ya, 5 bulan lagi Riffat 5tahun! Baru nyadar ketika nulis ini, ooh my, anakku udah besar :(. Dia bertumbuh dan makin bertumbuh amazingly. Dan alhamdulillah, aku selalu ada di sampingnya hampir 1,5 tahun ini, menunggu 

[Riffan] 18 bulan: Bukan Bayi lagi

Aiiiihh.. si adek udah 18 bulan aja, udah 1.5tahun!! Ga berasa yaaaa, waktu berlalu begitu cepat!!

Umur 18 bulan emang semua bayi, eh bukan bayi lagi yah, turn to toddler, lagi lucu-lucunya, lagi masa masanya tantrum, masa berceloteh, masa explore seisi rumah :)

Perkembangan Ipan di usia 18 bulan ini yah, mau bandingin sama artikel di KIDSGROWTH.


Development
  • Walks fast, walks up stairs with one hand held, kicks a ball.
  • Uses a vocabulary of four to 10 words and may combine two-word phrases.
  • Understands simple directions.
  • Points to some body parts correctly.
  • Shows affection by kissing parents.
  • Feeds himself or herself, drinks from a cup adequately and uses a spoon.
  • Imitates a crayon stroke on paper.
  • Holds and "loves" a doll or stuffed animal; may use a household-type toy (for example, a toy telephone) appropriately.
  • Will sit for a short time and look at pictures in a book. Turns single pages in book or magazine
Perkembangan bicara
Kalau lihat milestone diatas, Riffan udah bisa semuaaa!! Yippieee!! Sebelum 18 bulan aku sempat rada khawatir sama perkembangan bicara Ipan, templatenya memang cenderung gak rusuh, anteng, gak suka gerak (baca=malas), cenderung hati-hati, dan template ini sudah dikonfirm juga oleh seorang psikolog, menjadikan dia males ngomong. Loh Ipan belum 18bulan, kenapa sudah khawatir?? hihihi, jawabannya, yah karena aku kayak terintimidasi dengan anak tetangga yang umur segitu udah punya banyak kosakata dan anaknya aktif bangeeet!! *duh Mama, kan ga boleh bandingin sama anak orang*, plus aku juga buka-buka memori hp, video-video Riffat dulu, kapan dia mulai cerewet, dari video, RIffat udah bisa nyanyi umur 22bulan. Makin deg-deg an lah jadinya :(. Psikolog cuma menyarankan agar Riffan sering diajak gerak, olahraga agar staminanya bagus sehingga untuk ngomong pun dia gak males, bagi anak-anak, bicara itu mengeluarkan energi dan susah! Makanya memang harus distimulasi dan ortu gak boleh males. Alhamdulillah beberapa lama setelah ketemu psikolog, Riffan mulai distimulasi banyak gerak, dan distimulasi untuk ngomong, sekarang perkembangannya udah jauh banget dari sebulan yang lalu.

Riffan udah bisa nyanyi burung kakak tua, topi saya bundar, cicak didinding, walopun pakai 2-4 suku kata terakhir. Makin hari, kosakatanya juga bertambah, dan komunikasi 2 arah sudah mulai terjalin secara verbal, kalo tadinya cuma dari gerakan tubuh aja, sekarang dia mulai bicara untuk hal yang dia pengenkan. Alhamdulillah :-)

Perintah-perintah sederhana juga udah bisa, seperti ambil tisu untuk bersihin muntahan makanannya, ambil lap untuk bersihin ompolnya, ambil bola, suapin mama, sun mama/mas/papa, kalo direction-direction gini udah banyak ngerti.

Kemampuan Makan
Sejak setahun RIffan udah bisa makan nasi, bisa dibilang, start 18bulan ini makannya mulai luancaaaarrr 15 menit aja udah habis tanpa ngemut. Kalo diingat-ingat RIffat kakaknya dulu lebih lama lancarnya, sekitar 19bulan baru lancar. Riffan beberapa kali GTM, tapi biasanya gampang diketahui sebabnya. Kalo gak mau pilek, batuk, ya numbuh gigi. Di akhir 16bulan sempat GTM dan tidak ada tanda-tanda common cold atau tumbuh gigi, aku udah siapin segala makanan dari yang keras sampai bubur, ditolak semua. Sampai suatu hari aku masak nasi kurang air, jadinya nasi sedikit pera, dan ketika aku cobain ke Ipan, laaah, malah lancarr hehehe. Nah sejak itulah maemnya lancaaar kayak jalan tol :-)
Nih aku copy lagi dari KIDSGROWTH

Feeding
  • Your baby's appetite is going to continue decreasing during the toddler years. Don't make a "big deal" out of it if your child refuses to eat. No one ever starved with a refrigerator full of food. The toddler's caloric needs are down and he or she is trying to show independence. Develop a "take it or leave it" attitude and do not engage in battles over eating. You cannot win, so why fight? Children this age will determine the amount of food they need. Mealtime should not be a battle.
  • Your toddler probably did not grow much since his or her last checkup. Maybe two inches and a few pounds, but that's all.
  • Share meals as a family whenever possible. This helps your baby learn Make mealtimes pleasant and encourage conversation. Avoid using snacks between meals because the toddler has "not eaten all day."
  • The toddler should be drinking only from a cup and using utensils pretty well to feed himself or herself.

"Meal time should not be a battle", absolutely agreeee!! Acara makan harus dibuat dalam kondisi yang menyenangkan. Ini penting banget lhoo, gak sedikit yang aku temui, baik teman atau saudara, yang anaknya jadi benci sama makan! Makan diemut berjam-jam, ogah makan nasi, maunya susu, susu dan susu. Kebiasaan makan dari kecil ini sangat berdampak besar sampai tua nanti. Jadi boleh dibilang, kebiasaan baik di waktu kecil adalah investasi masa depan hehee *sedikit lebay gapapa ya :D*

Hihihi, poin yang dont make a big deal when child refuse to eat itu bener bangeeeet!! Jangan stress dan jangan diambil pusing kalo toddler ogah makan. Wajar aja kan kalo dia mau berkembang, mulai gak mau disuap, mulai pengen ambil makanan sendiri, mulai milih mau makan apa dsb. Nah peralihan dari apa-apa dilayani ke dia mulai keluar egonya pastilah menimbulkan gejolak. TInggal kita tau gimana menyikapinya :-)

Toilet training
Udah sejak umur 15bulanan aku coba lepas diapernya yang biasanya cuma dipakai siang hari. Dan emang sejak itu dia udah mulai risih tiap kali celananya basah, makin hari dia terlihat makin siap dengan toilet training, tiap sejam dua jam selalu aku tanya mau pipis gak? kadang dia ngangguk kadang geleng, kadang kalo udah kebelet dia lepas celana sendiri dan ketika diajak ke kamar mandi eh beneran pipis hehehe. Memang ternyata toilet training itu lebih gampang ketika si anak sudah siap.

Overall, perkembangan RIffan bagus dan sesuai dengan umurnya. Sehat terus ya Nak..

Mama-Papa-Mas love u





Selasa, 30 November 2010

Minggu, 28 November 2010

[Riffat] Ikut Lomba Senam


Rabu 24 November 2010


Riffat diikutkan dalam Lomba Senam dalam rangka PORSENI TK se Jabodetabek di Area Keong Mas, TMII. Buat Riffat, ini pertama kalinya dia ikut lomba, entah kenapa dari dulu aku gak demen ngajak dia kontes-kontes bayi sehat atau lomba semacamnya, si Papa apalagi, kata dia, mending jalan-jalan kemana gitu deh daripada kontes-kontesan. "̮ ƗƗɐƗƗɐƗƗɐ "̮ ..

Berangkat dari sekolah jam 08.00 dengan carteran 1 bus besar berisi 20an anak beserta emak-emak dan guru. Sampai Jl S Parman udah macet aja *yaiyalah jam 8 getuloh*, masuk tol dakot ramai lancar sampai exit TMII. Sampai TMII sekitar jam 9-an. Lokasi Keong Mas udah penuuuuh, parkiran penuh dengan bus-bus besar. Begitu masuk areal parkir udah ada beberapa panggung, di sekitarnya banyak anak-anak TK dari penjuru Jakarta Barat yang siap dengan kostum menarinya. Ada yg tari tradisional atau tari modern, pop. Hihihi lucu-lucuu kalo liat mereka didandani full make up walo terkesan jadi gak natural. Tapi mereka pasti sukaaa didandanin begitu *jadi inget jaman TK seneng banget dimake up waktu event Kartini-an.

Lokasi lomba senam ada di area outbond, sedikit jauh melewati parkiran yang udah jadi area panggung tari/dance, ada di sisi kiri Keong Mas. Lumayan rame juga disana, kalau tadi pemandangannya anak-anak dimake up dan pakai kostum nari, sekarang anak-anak mostly berbaju sport/training *knp disebut kaos training ya? Ada yg tau?. Di tengah-tengah ada 2tim yang sedang dinilai, di sekitarnya banyak juga yang memanfaatkan untuk latihan lagi. Cukup lama nunggu giliran dipanggil untuk tampil, anak-anak udah mulai bosen, tapi yaaah guess what, di tempat-tempat kayak gitu jadi area favorit pedagang mainan hehehe. Jadilah yang tadinya di sekolah udah diwanti-wanti sama guru untuk gak beli mainan, sampai sana para ortu gak tega akhirnya beliin juga. Dan namanya anak-anak, ada yang beli, yaaa ikut beli semua :D. Untung gak begitu mahal, tembakan gelembung/balon sabun bermesin *halah*, apa sih namanya, harga @15rb aja udah free 2 batre hehehe. Mayan lah jadi anak-anak ada kerjaan sembari nunggu giliran.

Setelah nunggu sekitar sejam akhirnya tiba giliran, ada 1 anak yang mogok gak mau tampil, kalo Riffat mah pede jaya aja dia :). Tim sebelah lebih banyak orangnya, tim TK Aisyiyah--TKnya Riffat cuma berdelapan, tim sebelah 2kali lipatnya. Karna ada anak yang mogok itu jadi mengacaukan yang lain, ditambah tim sebelah hebat kompaknya, anak-anak Aisyiyah malah jadi terbengong-bengong liat tim sebelah wahahaha. Lucuuu deh para emak-emak yg liatin juga ga bisa nahan ketawa karena mendadak anak-anak yg tadinya kompak jadi bubar gerakannya kacau. "Wah ini mah gak bakal menang" kata mama Affan temennya Riffat hihihi.

Habis tampil gak lama Papa datang jemput, kami muter-muter bentar trus pulang. Riffat rada protes kenapa pulang duluan gak bareng bis, tapi setekah dikasih tau dan disogok makan hokben dia ngalah deh :). Males juga kalo bareng rombongan pulang karena mereka sampai jam 2 disana, jam 2.30 siang baru pulang, padahal aku juga bawa Ipan, single fighter ngangon 2 bocah di tempat yang super duper ruame, wadoohh bisa kelimpungan. That's why si Papa yang baik hati pamit bentar dari kantor dan jemput kami.

Ngga tau tu timnya Riffat menang engga, kalo tanya Riffat sih katanya engga menang "̮ ƗƗɐƗƗɐƗƗɐ "̮ . Ngga papalah Nak, gak penting menang atau kalah yang penting udah usaha dan udah ikut aja Mama udah seneng bangeet!

*foto: waktu tampil dan barisan dari awal udah acakadut "̮ ƗƗɐƗƗɐƗƗɐ "̮

Senin, 22 November 2010

Bandara CGK engga banget buat nonsmoker!

Uuuuhhh sebel sebeeeell deh..

Ini kejadian seminggu lalu, kami sekluarga akan bertolak ke Semarang buat ngunjungin eyangnya anak-anak aka ortu aku, memanfaatkan momen Lebaran Idul Adha. Eh kok ya kami beruntung banget dapet tiket promo yg nilainya sama kayak kalo kami pergi naik kereta, jadilah dapet jadwal naik Lion Air CGK-SRG jam 15.10. Berangkat dari rumah jam 13.30, rada nekat mepet banget berangkatnya, untung jalanan lancar, sedikit macet di Grogol tapi gak lama.
Sampai bandara, kami diberitahu bahwa keberangkatan ternyata delay sampai 15.45, eeeh gag lama diumumin lagi delay lagi sampai 16.30. Hiks..

Nah, saat-saat menunggu di bandara itulah saat-saat tersiksa. Jalan selasar Terminal 1 menuju ruang tunggu boarding dipenuhi perokok yang duduk lesehan di sepanjang jalan. Padahal, kaca dibelakang tempat mereka duduk jelas-jelas ada gambar rokok dicoret, alias sign dilarang merokok. Bener-bener ya, itu perokok udah ga ada malunya! Udah kayak di terminal seperti preman-preman pasar yg ga tau aturan! *sori emosi*. Aku cuma bisa lewat di depan mereka sambil nutup hidung pakai kain gendongan. Perokok-perokok itu ga ada yg merasa ga enak atau gimana, yah ga heran sih, temen merokoknya buanyaaak!! Pas aku laporin petugas, mereka cuma nyengir aja ga tau harus gimana, walopun sebenarnya mereka punya wewenang buat negur. Padahal ya, setiap beberapa menit udah diumumkan melalui pengeras suara bahwa bandara CGK adalah area bebas rokok dan diperbolehkan merokok di smoking room. Yaaa!! CGK masih punya smoking room loh!!

Nah balik ke Jakarta, syeneeng lagi dapet tiket murah Batavia Air. Hari Minggu sore kemarin kami pulang dari Semarang. Jadwal yg harusnya 08.05 pagi, dibatalkan dan kami ditawari untuk pindah jam 18.05 atau refund. Kami pilih pindah jam aja toh gak buru-buru. Ok, berangkat dari rumah jam 16.00, makan pempek GajahMada dulu *yg ternyata ga seenak dulu*, sampai Bandara jam 17.00. Check in dulu dan yaaaa delay lagi ‎​(⌣_⌣”). Kali ini "katanya" sampai jam 19.00. Eh ternyata pesawat jam 19 lebih baru mendarat. Bandara Ahmad Yani waktu itu puenuuuuh banget, banyak penerbangan yg delay *sepertinya Garuda juga*, tempat duduk penuuuh, dan akhirnya nglesehan aja di musholla sambil sholat maghrib. Smokers....?? Yayyyyy!! Di Smg malah justruuu kami gak menemukan smokers di dalam ruangan bandara *apa aku yg ga liat aja yah?*. Yang jelas, hidung mungilku *baca=pesek* yg sangat peka bau-bauan asap ini gak sampai mengendus asap rokok! Hehe..

Duh, kapan yaaa semua tempat umum bakal bebas rokok? *mimpi* :p



Kamis, 11 November 2010

[Sekolah Riffat] Hari Bermain bersama Ayah


ini ayah2nya ikutan main.. hiks ga kliatan yah para ayah :(

Ini kegiatan di sekolah RIffat hari Senin 8 Nov 2010 yang lalu.
Di sekolah Riffat ada program "bermain bersama ayah", jadwalnya digilir, ngga bareng2 semua ayah datang dan main sama-sama. Selama 2 bulan ini digilir bergantian 3hari seminggu, per hari ada 1 ayah yang datang untuk kegiatan "bermain bersama ayah". Nah... si Papa dapet giliran hari Senin lalu :)

Awalnya si Papa ogah2an gak pede males datang, udah mikir aja, disana ngapain, cerita apa, dsb, tapi aku brusaha ngeyakinin bahwa bakal fun disana and pastinya Riffat seneng banget kalo Papa bisa datang ke skulnya :). Akhirnya semangat juga doi datang ke skul, dan aku ikut juga sekedar pengen dokumentasiin momen langka ini.

Nyampe skul ternyata ada 2 ayah yg ikut serta di kelas Riffat, dan benar aja.. They're having so much fun! Para ayah diajak ikut serta di kegiatan sekolah yang emang dikemas belajar sambil bermain. Awalnya baca doa2, hafalin asmaul husna (udah hafal 28 nama2 Allah :) subhanallah.. Target 99 nama afal semua. Lanjutin main-main, bernyanyi, main kucing dan tikus dll. Para ayah juga ditawarin apakah ada permainan yg ingin dimainkan bareng anak-anak? Tapi sayangnya ga ada yg punya ide hehehe jadi acara ngikut aja sama guru.

Selanjutnya anak2 belajar di sentra persiapan, nah disini secara bergilir para ayah diminta isi kegiatan di kelas tanpa guru. Ayah teman Riffat memilih bercerita / story telling dengan media buku, sedang Papa si R1 milih hafalin surat-surat quran yg pendek bersama hehehe. Sayangnya momen yg para ayah "ngangon" anak-anak di kelas gak terfoto, karena Ipan minta nenen!! hehehe..

Yang jelas banyak banget manfaat dari kegiatan ini. Ortu jadi tau gmn sih si guru ngajar anaknya, gmn cara mereka mendidik nilai-nilai ke anak-anak. Misal aja dalam kegiatan membuat lingkaran, semua anak bergandengan trus nyanyi bareng, ada anak yg malah jungkir balik di tengah2. Respon bu Guru mengingatkan sekali, ga digubris, trus bilang "yaudah biarin si A begitu yg lain ga usah liatin yaaa.. Nanti biar si A ikut kita sendiri dan jadi pandai". Dan si A pun akhirnya menurut dan ikut serta dalam permainan.

Acara makan juga berlangsung sangat tertib dan anak-anak terlihat sangat mandiri. Beda banget waktu di skul PGnya Riffat dulu.

Ada satu sesi juga anak-anak dibariskan di depan kamar mandi, baca doa mau ke kamar mandi, trus mempersilahkan anak-anak yg mau pipis bergantian. Dan takjub anak-anak bisa dgn rela antri, ada kadg2 anak yg ga mau baris atau mau duluan tp si Ibu guru dgn lembut bisa membuat tertib kembali :).

Yg jelas semua kegiatan dikemas dengan sangat fun! Pantesan aja Riffat ga pernah bosen walo sekolahnya lama dan tiap hari hehe.

Merasa beruntung kali ini ga salah milih sekolah buat Riffat, senang karna konsep2 pengajarannya sesuai sama yg kami harapkan. Dan si Papa pun puas.. Ga sia-sia ijin kantor setengah hari. Senengnyaaa..

Trakhir isi buku tamu dan isi kesan pesan, sempet baca kesan-kesan ayah2 yang lain.. komennya:
* mengajar itu ternyata susaaah ---> emang Pak, apalagi anak TK :p
* mengajar itu menyenangkan ---> susah tapi menyenangkan yaaa hehehe
* kegiatan dilakukan kontinyu karena sangat fun ----> setujuuuu
* belajar diawali dengan baca doa, hafalan surat pendek dan asmaul husna, bagus banget buat anak-anak, semoga diamalkan sampai besar ----> amiiiin

kurang lebih itu yang inget hehehe

Nih hasil jeprat jepret pakai kamera hp, gak maksimal banget motretnya karna sambil gendong dan ngangon Ipan *hayah alesan ajaaaa!!

cekdisout

Minggu, 24 Oktober 2010

[Riffat] Overprotective=ngga pede

Yah jujur ku akui, dampak ke over protectivenya diriku masih berdampak sampai sekarang.. tapi sudah jauuuuhh berkurang..

Dulu, aku masih membatasi jajanan apa aja yang boleh dimakan Riffat. Tapiiiii rule aku kan gak mungkin sama doooong sama rule tetangga, rule teman sekolah, termasuk rule eyang pun!!

Riffat big no no buat makan: permen, minuman manis kemasan, ciki2an berMSG. Tapi, seiring makin gedenya dia, gak mungkin juga ngelarang, yang ada malah dia nyolong-nyolong. Dan dampak buruknya lagi, si teman sering mancing-mancing dia, pamerin apa yang dimakannya ke Riffat. Biasanya begini "Riffat aku punya ini lhooo kamu mau nggaaaa??", Riffat jawab "mau dooonnngg". Dan si teman ngibrit lari ke aku "mama Riffat, masak Riffat mau minta permen, kan gak boleh. Ya kan?". Dan sebelum aku jawab, si teman sudah lari ke Riffat dan bilang "tuh kan gak boleh mamamu" dan biasanya berakhir dengan tangisan Riffat :(. Beberapa kali begituuuuuu terus, pernah aku saking jengkelnya ke si bocah, aku bilang "jadi kamu mau kasih atau engga? kalo ngga niat kasih, ya ga usah nawarin, seneng ya bikin Riffat nangis?". Itu bener-bener dalam situasi "hiiiiiiiihhhh pengen nampooool tu bocah" hihihi..

Karena situasi ngga memungkinkan lagi, aku mulai ubah rule, dan memberi pengertian ke Riffat. Oke, Riffat boleh makan permen, minuman kemasan, tapiiiii.. ngga sering, karena itu bukan makanan sehat, mengandung bla bla bla.. Dan kalau mau minta, bilang ke Mama minta uangnya buat beli, dan ngga bohong Riffat bilang beli aqua eh sampe sana beli frutang, Mama ngga akan marah, Riffat boleh kok makan itu, asal Riffat gak bohong. Oke, deal, ngga ada cerita ngumpet-ngumpet dan tangisan Riffat karna digodain temennya. Toh akhirnya, karena kebiasaan dia makan yang plain, ngga tahan juga sama makanan-makanan manis. Bisa diitung dengan jari dia makan permen atau minum kemasan dalam sebulan.

Trus overprotective soal main yang tadinya aku kira bullying. Akibatnya, temen-temennya dikit-dikit ngadu ke aku kalo Riffat lagi 'menurut temannya bertingkah', misalnya: "Mama Riffat, tu Riffat pukul si A tuuuhh". Dulu, biasanya aku tanya kenapa Riffat pukul, dia gak akan memulai kalo gak dimulai dulu, atau seseorang itu membuatnya gak nyaman. Nah biasanya aku juga interogasi temennya kenapa begini kenapa begitu. Dan itu malah membuat aku makin stress kalo Riffat main sama teman-teman dirumah, yang mana rata-rata lebih besar. Akhirnya aku rubah pola, main silakan main, ada masalah ga usah ngadu, selesaikan sendiri masalah kalian. Hehe.. Aku pun harus nyadar dong kalo anakku sudah besar apalagi mainnya dengan anak yang lebih besar, jadi sudah mempunya kapasitas untuk berpikir menyelesaikan masalah.

Nah, sejak aku rubah itu, keadaan makin kondusif, masih ada aduan-aduan tapi sudah jauh berkurang. Dan Riffat pun jadi lebih pede dengan pergaulan teman-temannya. Karena dengan merespon aduannya itu, sama aja aku menjatuhkan martabat anakku sendiri di mata teman-temannya *sigh!! telat nyadarinnya


[Riffat] Berulah karena Gelisah

Riffat itu templatenyaaaaa..
  • Sangat mudah beradaptasi dengan lingkungan yang baru. Ini sih aku udah apal banget. Dia emang gampang ON di tempat yang baru, di lokasi yang kayaknya engga nyaman pun dia bisa segera menyamankan dirinya sendiri. Makanya waktu awal masuk TK yang baru, ngga masalah dia sejak pertama masuk langsung ikut jemputan dan ngga diantar Mama sama sekali. Soal ini guru-gurunya memujinya hehehe. Gampangnya adaptasi ini juga membuat dia ngga bergantung pada orang tertentu aja. Misalnya dia seneng main sama si A, tapi kalo si A ga ada ya gak papa dia bisa mencari teman lain. Pun ketika waktu itu ganti mbak setelah Nuri resign, dia oke aja ngga sampe cari-cari Nuri dan segera beradaptasi dengan mbak yang baru.
  • Dia ngga suka sendirian, seneng kalo ada teman, tapi dalam kelompok kecil. Ngga suka terlalu crowded atau dalam situasi yang orang-orangnya banyaaak. Kalo udah gitu dia buru-buru pindah ke tempat yang lebih sepi, ngga terlalu rame.Tipsya sih cuma lebih persering ajak dia sosialisasi dengan orang-orang yang berbeda-beda, supaya makin pede dan tidak terlena dengan situasi yang menyamankan dia. Sekolah bisa menjadi salah satu solusi.
  • Dia akan berulah, kalo sedang gelisah. Nah ini buat aku poin penting. Ketika dia mulai "aneh2", misal gangguin adeknya atau naik-naik kursi, jungkir balik gak keruan, biasanya aku hentikan kegiatanku saat itu, lalu mulai perhatiin dia, dan biasanya kalo dia gangguin adeknya aku tanya kenapa, biasanya dia ngomong "aku pengen main tapi begini begitu.. atau aku mau ini tapi begini begitu". Nah kalo udah gitu tinggal kasih solusinya apa.
  • Dia akan berkorban untuk mendapatkan kesukaannya atau demi membuat dia nyaman. Nah ini ada hubungannya sama bullying dari teman-temannya. Hal yang selama ini aku anggap bullying ternyata engga ada bullying sama sekali! hehe. Contohnya temannya suka minta tukeran sepeda sama Riffat. Sepeda si teman lebih jelek sedang punya Riffat baru, Riffat dengan sukarela menyerahkan sepedanya karena diancam kalo gak mau tukeran si temen ga mau main sama dia, walopun dengan resiko, dia sering terjatuh karena sepeda si teman sudah gak imbang rodanya. Emak mana yang gak naik darah liat hal begini. Ternyata itu salah satu usaha Riffat (disebut pengorbanan) demi dia bisa main dengan si temen itu, karena dia merasa "asik" bisa main dengan si teman. Owalaaaaahhhh begitu tooookhhh hehehe..
  • Dan poin penting lagi, dia akan "melawan" jika merasa dirinya terancam. Duh boooo anak-anak pun sudah bisa mengekspresikan hal ini.. terkadang memang ortu terlalu over protective! *ortu?? loe aja kali Daaaaaaa :p

Jadi sekarang, aku biarin aja dia main dengan siapa aja. Ngga ada worry sama sekali. Santaaaiiii membiarkan dia berinteraksi dengan temannya.

Next: Dampak dari overprotective aku yah xixixixi


Kamis, 21 Oktober 2010

Happy Ending

Jurnal yang udah lamaaaaa pengen ditulis tapi suka macet bingung mau nulis yang mana dulu karena bakal panjaaaanggg hehehe..

Pengen nulis hubunganku dengan anak-anak terutama Riffat yang mengalami pasang surut sejak aku dirumah saja sekitar setahun yang lalu.

Kalo sebelumnya waktu kerja si Riffat masih berumur dibawah 3 tahun dan belum punya adek, otomatis segala perhatian tercurah padanya tanpa ada yang mengganggu, plus umur dibawah 3tahun masih gampang diatur. Trus gak lama aku cuti kerja dengan kondisin yang sangat berbeda 180 derajat dari sebelumnya: ada adek dan tidak ada pembantu sama sekali! and the story just began.....

Awal-awal dulu berfikir, Riffat sekarang adalah seorang Kakak dan dia sudah mendapatkan segala kemanjaan dan segala perhatian termasuk nenen Mama sebelum ada adek, jadi sekarang Mama maunya Mas/Kakak ngerti kalo Mama lebih banyak ngluangin waktu buat adek yang masih bayi, butuh nenen sewaktu-waktu dan tidak bisa selalu menemani Mas main. Dan perhatian Mama akan diberikan setelah adek tidur atau tidak rewel, kadang-kadang juga main bareng-bareng adek. Banyak orang bilang, mumpung adek masih bayi, luangkan perhatian ke si Kakak biar dia tidak cemburu, off course I did tapi pada prakteknyaaa ternyataaa perhatian Mama lebih banyak ke adek! ngga bisa dipungkiri dehhh. Apalagi ditambah ngga ada pembantu, hiiiiiihhhhhhh stressssss!!

3 bulan pertama masih tidak begitu terasa, masih sabaaaarr banget karna emang niat dirumah demi anak-anak. 3 bulan berikutnya mulai stress, laporan ke Papa tiap sore selalu adaaaa aja ulah Riffat yang bikin Mama stress. Ditambah keparnoanku kalau Riffat main keluar, rumahku depan adalah jalan protokol jadi kalo gak kliatan si bocah dari depan rumah aja udah deg-degan setengah mati! Pernah waktu lagi nenenin Ipan, Riffat keluar rumah main, begitu selesai nenen, aku keluar dan gak kliatan si bocah dimana, akhirnya cari muter-muter komplek dan bertanya ke satpam komplek. Ternyata dia diajak main keluar pagar komplek which is di trotoar jalan besar ituuuuhhhh. Huaaaa mau nangis rasanya. Akhirnya geret Riffat kerumah dan sampai rumah ngedapetin si adek nangis sesenggukan dengan posisi udah di lantai, jadi si adek terjatuh dari ketinggian sekitar 25cm karna kasur emang sengaja gak dikasih dipan. OMG, rasanyaaa gak karu-karuan. Aku nangis merasa bersalaaaaah banget :(,. Sejak itu karna gak bisa juga cegah Riffat untuk gak main diluar, nitip-nitip ke tetangga kalo Riffat mulai main keluar.

Kondisi itu juga diperparah yang mana aku merasa temen-temen main Riffat suka ngebullying Riffat, suka memanfaatkan Riffat yang umurnya jauh lebih kecil. Jadi aku sangat protektif ke dia, aku pelototin kalo Riffat udah mulai dibullying dan si Mama siap membela anaknya kalo merasa udah terancam.. tapi sodara-sodara.. ternyata.!!! engggg... saya salah lagi!! Benar-benar tindakanku yang seperti itu tidak membuat RIffat jadi tunduk padaku atauu, etlis jadi nurut. Dan jujurly, makin membuat dia lebih memilih main diluar ketimbang main sama Mama dirumah :(. Disini udah merasa duh keknya ada yang ga bener deh. Gak mungkin juga kan hidup sendiri tanpa gangguan tetangga atau orang lain. Kegundahan nomer 1 ada disini. Nanti aku tulis terpisah dampak over protective ini yaaah.. *kalo gak kepentok males hehe*

Riffat juga menunjukkan perilaku negatif, dia suka banget jugkir balik di kasur yang kadang-kadang tidak terkontrol dan jatuh menimpa adeknya, seringnyaaaa... aku ngomeeeell sengomel-ngomelnya kalo Riffat udah begitu.. dan agaaaiinn.. lagi-lagi aku dilanda rasa bersalah karna nyadar bahwa tindakanku gak benaaar :(. kegundahan nomer 2 nih ...

Oh gosh!! I need a helpppp!! Bener deh.. rasanya aku udah bener-bener butuh bantuan. Something get wrong with me!! Huaaaa nangiiiiiisssss...

Sampai suatu hari si Mama Dika ngajakin aku gabung milis salingbelajar, sebuah milis yang dimotori oleh seorang psikolog pendidikan. Dan amazingly, dari sharing pertamaku soal perilaku buruk Riffat yang cenderung caper dan annoying itu adalah karena kesalahan ortu, sangat wajar dia begitu karna perhatian ortu terbagi dan berasa tidak adil bagi dia. Huhuhuuuu... sejak saat itulah mulai eager untuk mencari tahu dan mulai mengubah 'cara' ku menghadapi si Mas. And lucky me, ketika si Mister psikolog sedang ke Jakarta aku dapet kesempatan ketemu beliau untuk konsultasi. Dan dari situlah aku dan si Papa nyadar.. bener kan kalo kita salah.. makanya aku stress, sampai sekarang stress jadi alarmku kalo something get wrong with me!! hehe... Sesi konsultasi sekitar sejam setengah berhasil membuka mata dan memang hasil pengamatan si Mister, template Riffat gak jauh dari pengamatan aku and Papa, cumaaa kami salah memperlakukannya, salah treatment istilahnya :)

Dan sejak itulah perlahan-lahan aku ubah semua pola pengasuhan, dan sedikit demi sedikit kami berubah -- yaaa.. ga cuma RIffat yang berubah jadi anak yang manis, tapi ibu dan bapaknya juga semakin dewasa insya Allah hehehe.

Sekarang ngga ada lagi teriakan "Riffaaaaaaaaaaatttttt" atau balesan teriakan dia "Mamaaaaaaa, hayoo?? nanti dilaporin Papa lhoooo" hihihi.. Tiap hari sayang-sayangan muluuuu!! Duh itu kata-kata "aku sayang Mamaaaa" sambil peluk udah kayak iklan, bolak balik diomongin! hehehe alhamdulillah. Bahkan hal-hal kecil yang aku buat, yang kadang bagiku terasa hal yang biasa aja buat Riffat bisa jadi istimewa. Pernah aku cuma masak sayur terong sama ikan goreng, amazing banget reaksi dia "mama baik banget siiiiiiiiih masakin aku sayur terong sama ikan.. woooowwww enak bangeeettt". huhuhuuuuuu... campur aduk rasanya mau nangis plus nyesel banget beberapa bulan ngga akur sama dia :(.

Ahh leganyaaa... lucky me semua sudah teratasi.. makin betah dirumah karna semua hal terasa menyenangkan... kadang capek melanda tapi melihat di duo ganteng saling becanda dan si Riffat berhasil membuat adeknya terkikik kikik bener-bener pemandangan yang luar biasaaa.. hehehe

Habis ini mau nulis detail-detail apa aja yang bisa merubah situasi ngga enak dulu itu menjadi situasi yang asik banget yaaah.. Doain aku engga males wahahaha



Minggu, 17 Oktober 2010

Merenung kembali

Minggu ini ada hal yang kembali mengingatkanku pada tujuanku gak kerja, dirumah aja demi anak-anak. Ngga dipungkiri kok, keputusanku ngga kerja *walo status masih cuti* alasannya hanya demi anak-anak, amanah yang diberikan Tuhan yang harus kujaga dengan baik.

Ketika gaji, jabatan, bonus dan fasilitas lain yang diberikan oleh kantor sudah tidak menjadi daya tarik bagiku demi ketenanganku dan suami melihat anak-anak diasuh oleh tangan yang benar dan aman, yaitu Ibunya.

Apalah arti uang, status, jabatan (yaa, kerja juga amanah kan?) dibanding amanah anak? Uang, status, jabatan hilang bisa dicari lagi *dan sangatlah urusan duniawi*, tapi anak?? Jawab sendiri dehh.

Ketika aku dalam keragu-raguan cuti engga, keluar engga *ngga dapet gaji loh ya*, yang bikin mantep ya cuma satu, anak-anakku harus SAVE, rejeki, sudah ada yang atur, ngga akan tertukar! Yakin dehhh.. Gak masalah kan kalo harus menurunkan standar kemampuan beli ini itu. Satu lagi, rejeki gak melulu harus materi kan?


Jabatan? Ngga akan ditanya sama Tuhan jabatan terakhir lu apa! Hehehe..


Maaf kalo ada yang ga berkenan buat yang baca yah. Sekedar mengeluarkan apa yang ada di kepala.



Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone

Kamis, 14 Oktober 2010

Gemesin!


How cute myson is!!


Riffat tiba-tiba aja nemu kacamata jadul Mama di laci lemari di kamar:D dan voilaaa, dipakainya kacamata Mama tanpa rahu-ragu dan ya amppuuuunn ...... kok kamu jadi kiut bangeeet sih pakai kacamata Le? Hihihi. Bener-bener gemesin deh!
Ini kacamata kedua sejak aku pakai kacamata pas kuliah. Dulu berasa gayaaa pakai kacamata, kliatan keren and kliatan pinter kebayangnya dulu. Sekarang, nyeseeeel kenapa harus pakai kacamata! Hikshiks.. Can't watch without my glasses. Soft lens? Mahal booo secara aku ada silinder juga :(

Jadi, nikmati ajah berkacamata deh..

Moga2 anak-anak gak ikutan mamanya berkaca mata, secara aku dapet si minus and silinder bukan karna turunan tapi kebiasaan jelek membaca dengan tiduran and gelap-gelapan.



Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone

Kamis, 07 Oktober 2010

[Riffat] Berbagi bersama...

Percakapan barusan sama si Riffat.. Masih senyum2 geli sembari ngetik nih!

R1: Ma, besok ke sekolah bawa susu 5 yah?
Ma: hah? Banyak amat.. Buat siapa?
R1: buat Aksan, Barki, hmm sapa lagi yah
Ma: ya kalo mau bagi-bagi pas ulang tahun aja Mas..!! *rugi boo sehari masak bawa 5kotak wkwk
R1: iiih ga papa tauuuuuu.. Kan berbagi bersama........... di pizza hut! *pakai nada jingle pizza hut, sambil ngikik*
Ma: buahahahaha.. Dasaaarrr
R1: Iiih ga boleh ngomong dasar tauuuuuuu, ngga sopan!!
Ma: iya-iyaa.. Maaf yaaa.. Dasaaar *pelaaaan bgt ngomong ini*
R1: iiiiihhhh gak boleh ngomong dasar lagiiiii
Ma: *iiiiihh dasar ni anak*

Gak lama kemudian
R1: ma itu kulit apa di meja makan *liat kulit apel berserakan di meja*
Ma: kulit apel Mas
R1: kok dibuang sembarangan??!!! *pakai nada tinggi kek emaknya marahin dia* dibuang tempat sampah doong!!
Ma: iyaaa dikumpulin dulu mas entar dibuang
R1: yeee malah dibuang sembarangan!!
Ma: $@##**??!!!!!


Lesson learn: hati-hati dengan omongan, bisa ditiru abisss.. Tapii good sign-nya menunjukkan bahwa pola pikirnya makin berkembang.. He grows!!



Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone

Rabu, 29 September 2010

Setahun sudah

Ngga terasa, udah setahun aja aku jadi Ibu yang full dirumah aja. Duuuuh pengeeeeeen banget cerita kejadian apa aja selama setahun ini, yang pasti emosi naik turun naik turun dan sekarang lumayan stabil soal ngadepi anak-anak, ngadepi kerjaan rumah tangga.. buanyak deeehh..

Pengen aku list satu-satu disini ahh biar nanti bisa ditulis satu-satu soal perkembangan selama setahun ini:

THE BOYS
*Riffat
Belakangan, aku kayak sudah menemukan hubungan yang paling istimewa buat sulungku ini. Selama setahun ini, buanyaaak yang harus aku recovery, banyak yang harus aku pelajari soal hubunganku sama Riffat. Dari marah, bentak, belai, pukul *hiks*, tapi di endingnya, bahagiaaaaa banget karna udah menemukan carai membuatnya kasmaran sama Mama. Sekarang mah tiap hari sayang-sayangan mulu sama dia, kami berdua saling menghargai satu sama lain. Oh indahnyaaaa... nanti aku ceritain di jurnal yang berbeda yah soal ini hehehe
*Riffan
Berhubung Riffan sejak bayi ditungguin aku, jadi bisa ditebak lah.. dia jarang banget mau sama orang asing, butuh waktu lama untuk beradaptasi. Tapi rasa puas di dada ini karena bener-bener full merawatnya, nyuapin, stimulasi bener-bener aku lakukan sendiri sama suami tentunya, dari dia belum bisa ngapa-ngapain sampe dia bisa jalan sekarang, dari deg-deg-an karna milestone dia bener-bener beda dari kakaknya, jadi berasaaaaa banget perkembangan dari hasil stimulasi sehari-hari. PUASnya ngga tergantikan sama duit berapapun!!


SUAMI
Alhamdulillah lagi, suamiku merasa lebih nyaman bekerja dengan keberadaanku dirumah bersama anak-anak. Anak-anak terjamin sehingga dia ngga kepikiran apa-apa lagi untuk ngantor. Yang pasti makin hari makin cintaaaaa sama istrinya. *wink2


BISNIS
Alhamdulillaaaah banget, bisnisku maju banget dibanding pada saat aku kerja. Tapi sayangnya yah memang karena aku lakukan sendirian, sangat bergantung banget sama asisten rumah tangga dirumah. Kalo ada asisten atau pembantu, bisa full handel karena gak mikir kerjaan rumah, dikerjakan saat Riffat sekolah dan saat Riffan bobo. Tapi ketika tidak ada asisten, yah dipegang semampunya ajah. Begitulah bisnis sampingan, kalau mau full diseriusin, kudu hire seorang admin, yang sampai sekarang aku masih belom berani memutuskan untuk menggaji orang, karena banyak alasan! hehehe. Tapi once more.. alhamdulillah aku masih bisa menghasilkan tanpa meninggalkan anak-anak.


PEMBANTU
Ngga dipungkiri pasti sama Ibu-ibu bekerja, masalah pembantu itu paling bikin puyeng! Pembantu pulang, atau bertingkah, pacaran, sakit, pulang gak balik lagi, hadeeeuuuuuhhhh!! Sumpah! puyeng benerrrr!!
Nah kalo dirumah, bener-bener ngga dipusingkan sama urusan pembantu. Pembantu pulang, ya sana pulang aja!, pembantu ngga balik, sonooooo balik ajah wkwkwk..
Total dalam setahun udah ganti pembantu 3kali. Ada 2 kali 2 bulan tanpa pembantu sama sekali. Terakhir sama si Bibi yang pulang pergi, and masih dipakai sebulan terakhir ini.


ME TIME?
Terkadang memang ada saat-saat dimana kangen banget sama kantor, pengen ketemu temen-temen, me time bareng jalan-jalan ke mal, makan siang bareng. Yah wajar yaa.. dirumah ngurus anak-anak itu hampir ngga ada waktu buat me time! Kalo ngga pinter-pinter bagi waktu, waduuuh bisa stress, padahal me time itu salah satu penyaluran emosi yang memang kudu dikeluarkan. Nah apa aja me time yang selama ini aku lakuin? baca buku, browsing atau blogwalking, ikut milis *yang untungnya ditunjang gadget yang aku miliki*, kadang ke salon saat wiken, kadang ke pasar belanja belanji juga aku jadiin me time, chatting sama temen senasib! Hahaha iyaaaa.. poin terakhir itu penting banget lho.. Kalo lagi bete, senewen liat tumpukan setrikaan, tinggal nowel temen senasib, just hahahihi menertawakan nasib kami yang sama-sama gak ada pembantu dan berbagai kerjaan rumah tangga yang numpuks! Itu salah satu pelepasan emosi juga loh. Thanks to internet judulnya, bisa mempertemukanku dengan teman-teman yang luaarrr biasa hehehe..


Jadi, mau DIRUMAH atau KERJA?
Jujur yaa, setelah merasakan keduanya, aku pengen KERJA, dengan kondisi:

* Ada daycare deket kantor yang oke, ngga pusing cari pengasuh hehe
* Jam kerja dari jam 9-15 aja
* Jarak kantor-rumah maksimal 15 menit saja
* Cuti tahunan 30hari
* Gaji gede

Dimana coba aku nemuin kantor yang begitu? wkwkwk..

Dasar sagitarius, dalam situasi gak enak pun bisa menciptakan suasana jadi enak. Jadi sekarang begini nih.. aku punya kerjaan yang begini:

* Cuti semaunya
* Jam kerja semaunya
* Jarak rumah-kantor 0 kilometer

tapiiiiii
* penghasilan juga semaunya

Tapi plusnya, yang udah aku jabarin diatas tuuuh!!


wkwkwkwk








Senin, 27 September 2010

Umbul Cokro Klaten

Umbul, in bahasa Jawa, artinya 'Mata Air'. Dan yaaa, libur lebaran yang 2minggu full kemarin untungnyaaaa masih sempat diisi dengan jalan-jalan. Daerah asal suami, di Polanharjo Kab Klaten, dekat dengan mata air (yang kini banyak berkurang sumur-sumur penduduk karena disedot sama pabrik raksasa minuman bermineral AQ*A). Ada 9 umbul di sekitar wilayah daerah suami. Sialnya, kenapa baru sekarang yaaaah aku berinisiatip minta suami muter2in ke umbul-umbul yang tersebar di seputaran kec Tulung, kec. Ponggok dsk yang jaraknya gak sampe 3km deh kayaknya, wong dekeet banget, padahal baguuuuuss dan lumayan, wisata nyegerin mata bermotor ria di tengah2 desa atau di tengah2 sawah yang lebih mirip lapangan rumput :(.

Waktu aku tanya suami kenapa gak pernah ngajak sih? Jawab suami, nah kamu sendiri gak pernah ngajak. Yeeee si Papa, mana eke tau kalo disini banyak objek wisata. Dan ternyata pemerintah daerah sudah mempercantik kawasan Ponggok menjadi kawasan wisata bahari. Selain Umbul Ponggok, kolam mata air yang tampilannya juga udah dipercantik, ada waterboom kecil-kecilan yang dilengkapi dengan saung-saung apung diatas kolam ikan yang bisa dinikmati sambil makan ikan bakar, sambil nungguin anak-anak berenang. Nama tempatnya Banyu Mili. Harga dan tiket masuk? Cencu saja muraaaaah buanggeeettt dibandingin di Jakarta hehehe.. Kesini bawa kluarga besar (eyang, pakde bude, om tante, keponakan) paling apes cuma habis 200rb ajah. Sayangnya tahun ini kami ngga kesana karna kalo lebaran gini puenuuuhh banget.

Wisata lain yang ditawarkan ada kolam budidaya udang, ikan nila, dan ikan-ikan lainnya yang terletak di tengah-tengah desa. Jadi untuk mencapai lokasinya pun sangatlah menyenangkan karna mata dibuai pemandangan hijaunya tanaman dan ada background dua gunung buesaaar, merbabu dan merapi. Ooh indahnyaaa :). Berkah banget deh punya suami orang desa hehehe.

Kemarin aku baru sempat kunjungi 2 umbul atau mata air. Selain Umbul Ponggok, mengunjungi juga Umbul Cokro yang dijadikan 'padusan' atau pemandian. Masih inget banget duluuuu waktu kecil pernah diajak kesini dan berenang di sungai berdasar batu-batu kerikil kali yang airnya superrrr jernih dan superrrr duingiiinn kayak air lelehan es batu! Dan ketika kemarin kesana, sungai masih ada dan air masih bening dan dinginnya pun masih menusuk tulang, bedanya, padusan itu udah digarap apik, lebih bagus. Sekarang ada tambahan kolam buatan yg dilengkapi seluncuran ala waterboom, lumayan 'mewah' untuk waterboom yan terletak di desa, apalagi tiket masuknya cuma 5rb ajah, mewah banget kaan? Hehehe..


Ahh jadi gak sabar pengen mudik lagi and nuntasin cari 7 umbul lainnya. Kapan yaaa??



Ket gambar:
Paling atas: jalan-jalan di tengah desa
Nomer 2: Riffat berenang di kolam Umbul Cokro yang super dupeerrr duingiiiinnn
Nomer 3: Sungai Umbul yang super beniiiinnggg dan superrr duingiiinnn, sungai ini nyambung sama kolam gambar nomer 2, gambar nomer 3 ini diambil dari sini, gak moto sendiri karna sibuk sama krucils hehehe
Nomer 4 atau paling bawah: tambahan kolam yang jadi mengubah nama umbul cokro jadi waterboom, nyomot juga dari sini


Lagi-lagi ...

Tadinya ngga mau crita di MP tapi barusan habis baca di kaskus soal Telk*m juga akhirnya pengen cerita juga disini hehehe...

Ini lanjutannya cerita disini, jadi prosedur tutup telepon tetap itu sangatlah ribet sodara-sodara. Pelanggan diwajibkan meninggalkan sejumlah deposit sebesar Rp 99rb, besarannya tergantung pemakaian rata-rata yah, sebagai jaminan untuk pembayaran telpon bulan berjalan dan bisa diambil jika tagihan gak sampai segitu. Waktu itu cabut telepon sekitar tanggal 8 Juni 2010 *kalo gak salah (berarti ada tanggal 1-8Jun pemakaian) dan pihak provider telepon tetap tidak bisa menghitung biaya pemakaian berjalan saat itu. Ini beda banget waktu aku nutup account matrix ke Indosat yang prosesnya cuma makan waktu sejam udah kelar.. lar!! tagihan berjalan bisa diitung saat itu juga. Sedangkan, sejak jam kita cabut telpon itu, telpon rumah langsyung dicabut alias sudah gak bisa dipakai.

Bulan berikutnya, si Papa iseng ngecek ke atm dan ada tagihan telepon sebesar 18rb untuk bulan Juli, karna kecil, dibayarlan tagihan tersebut. Berarti, deposit kami sebesar 99rb itu masih utuh dong ya. SIngkat cerita, di bulan Agustus kami ke Graha Telk*m lagi untuk mengambil deposit. Kebetulan si papa yang ngurus sendiri kesana, dia bawa berkas pencabutan telepon dan bukti lunas deposit. Sampai sana dilayani seorang CS dan yaaa si Papa nunggu hampir sejam disana sementara si CS masuk ke dalam, entah apa yang dilakukannya dan kemudian keluar dengan membawa kuitansi pasar (kuitansi yang bisa dibeli di warung itu loooh) dengan tulisan tangan, ngga print-print-an, besaran jaminan yang dikembalikan adalah sejumlah 18ribu sekian ajah! Jelas si Papa kaget dong, lalu menjelaskan bla-bla-bla dan dilogika, seharusnya deposit masih utuh tapi di berkas ada tagihan sejumlah 80ribu sekian tapi sang CS tidak bisa menjelaskan, dia cuma bilang yaa tagihan masih segini Pak, tanpa bisa menjelaskan tagihan apa itu walaupun si Papa bolak balik ngejelasin kalo dia udah bayar tagihan berjalan.

Si Papa akhirnya balik ke mobil dengan muka merah nahan emosi (aku di mobil nungguin Ipan yang bobo). Di mobil, karna si Papa gak puas dengan jawaban si CS dan ketika aku tanya "kenapa Pa?", si Papa cuma jawab "telk*m setan!!", aku dah yakin pasti gak beres lagi nih sistemnya. Akhirnya Papa telpon 147 dan menanyakan tagihan berapa dan apakah sudah dibayar. CS 147 bilang tagihan 18rb dan sudah dibayar lunas. Si Papa lari lagi ke dalam gedung dan masih berbicara sama si 147, hp dia kasih ke CS gedung dan membiarkan dia rechek dengan si 147 untuk tagihan sebenernya berapa sih?? Dan tapi yaaaa .... bisa ditebak.. si 147 akhirnya ikut-ikutan tagihan masih ada 80rb dan yaaaa.. dia gak bisa jelasin tagihan apa itu.

Singkat cerita, si Papa banting berkas pencabutan dan bilang ke mbak CS "kalian itu memang brengsek ya!! Ngapain saya ambil duit 18rb jauh-jauh kesini, kayak orang miskin aja!!"

Dan akhirnya balik ke mobil, tarik nafas dan lanjutin perjalanan mau berenang sama anak-anak hehehe. Tadinya mikir, wah mayan nih ambil 99rb bisa buat makan siang.. ehhhh taunyaaa malah emosi doang yang didapat.

Masih gak puas, Papa telp 147 lagi dan 147 lagi-lagi gak bisa menjelaskan itu 80rb tagihan dari mana. Dan disitu Papa puaaaasss banget komplen habis-habisan ke provider itu, mengapa sistem kalian yang tidak sinkron, tapi kosumen yang dirugikan??

Untungnyaaa sekarang banyak provider telepon yang bagus dan iklim persaingan memberi efek positif untuk konsumen. Ngga kayak listrik, mati lampu, udah deeeh pasrah :D.

Habis itu curhat sama si Dyah, dia bilang "kudunya elu minta ketemu managernya Da, CSnya kan outsource!" walaaaahhh.. ngga kepikiran sama sekali Dy, mending habis ini engga pakai dia lagi dehhh :D




Minggu, 26 September 2010

Ipan gundul


Dari pulkam kemarin eyang-eyang Ipan udah ribut suruh rapiin rambut Ipan yang gondrong. Aku-nya seperti biasa, masih berhasrat punya anak cowo berambut gondrong heuheu..

Pas di Semarang, kok ya engga jodoh sama si tukang cukur, tiap niat ke sono slalu kalo gak penuh, tutup, jadi niat pupus sudah hehehe..

Nah sampai Jkt, ngliat dia berkeringat terus and rambutnya awut-awutan ditambah bekas yang aku potong dikit-dikit di ujung rambut kok malah tumbuhnya makin gak rapih, akhirnya membulatkan niat buat nyukur Ipan. Akhirnya terlaksana sudah di hari Sabtu nan mendung kemarin, ke tukang cukur deket rumah dan cuma bayar 7rb sajah hehehe..

Hasilnya, lihat aja tuh di poto, pipinya jadi tampak gembil dan kulit keitemannya jadi tambah kliatan aslinya alias kliatan item hehehe..

Kalo dulu pas gundulin Riffat, perasaanku setelah liat dia kayak jadi berubah buanyak. Aku ngliatnya sampe terharu, kayak dia itu abis sakit lamaa dan aku habis ga ketemu berhari-hari, rasanya pengen nyiumin mulu sambil nahan haru hihihi *lebay deh. Nah kalo si Ipan ini, liatnya jadi kayak ada semangat baru di hati aku, kayak ada yang ngomong "nah Ipan begini nih pantess, looks tough, lincah" hehehe..

Jadi sekarang liat Ipan niy, seneeeng banget! Lucu banget!! Apalagi polahnya sekarang lagi nggemesin, lucu-lucunya, lagi seneng niru, seneng jalan-jalan walo kadang juga udah keluar tantrumnya hehehe..


Rgds,
Ida

Minggu, 19 September 2010

Gagal Panen


Ada cerita sedih dibalik pulangnya kami ke kampung halaman. Ortuku berasal dari Klaten tapi domisili Semarang, mertua Klaten juga dan domisili Klaten, jadi bisa dibilang mudik yang sebenarnya adalah ke Klaten karena keluarga besarku dari Ibu dan Bapak mostly ada disana, tepatnya daerah Delanggu, kalo dari Solo sebelum kota Klaten letaknya. Daerah ini memang terkenal sebagai penghasil beras yg enak, pulen dan wangi. Nah sejak beberapa bulan lalu memang terdengar kabar bahwa sawah-sawah terkena hama dan ini hampir terjadi di seluruh daerah Delanggu dsk. Jadi sewaktu kami akan mudik, udah dibilang bakal gak menemui pemandangan sawah-sawah hijau karna petani belum berani tanam lagi karena serangan hama. Mertua pun sudah 2kali mencoba tanam dan sukses gagal 2-2nya.

Sungguh sedih melihat pemandangan di kampung halaman, sejauh mata memandang hanya hamparan rumput liar, ngga ada pemandangan sapi atau kerbau untuk membajak sawah, ngga ada pemandangan bebek yg diangon ke sawah :(. Beberapa sawah kering ada yang ditanami jagung, sebagian kecil ada yang tanam cabe, tapi sebagian besar ya didiamkan saja. Lalu ada juga yang ditanami tembakau, di daerah Sawit Boyolali buanyak yang melakukan hal serupa. Hamparan pohon tembakau bertebaran menggantikan padi. Sedih? Pasti! Kok tembakau???? Sama aja supply untuk rokok kan? Hikshiks..

Si tersangka hama yang menjadi biang kerok memang datang tanpa diduga, malam datang dan pagi ketika petani datang si yang seharusnya siap panen udah habis bisss!! Musim yang tak menentu juga mungkin jadi sebab kegagalan panen dan tanam. Entah sampai kapan akan begini terus.
Semoga pemerintah daerah segera bisa mengatasi hal ini yah, kasian juga para petani, mau makan apa kalo kondisinya begini terus :(. Apakah udah saatnya beralih dari nasi ke sumber karbohidrat lain?


*ket foto: pohon tembakau yg gantiin padi di daerah Boyolali, diambil pagi-pagi saat masih diselimuti kabut*


Rgds,
Ida

Rabu, 08 September 2010

Sedaaaaapp


Bangun pagi trus jalan-jalan diluar disambut dengan udara yang sejuuuuuk, bersiiiiiiiih, daaaann.... Pemandangan kayak gini niiiih..


Sedaaaaappppnyaaaaa..



Di sebelah kiri gunung Merapi, sebelah kanan gunung Merbabu. Kalo kata Papa ke Riffat, "Papa udah pernah naik dua-duanya tuh sampai atas". Yepp, Papa emang dulunya hobi naik gunung, kayaknya kalo sekarang gak mungkin naik gunung lagi, bisa diomel Mamaaa!! Hahaha

Yang engga punya kampung jangan ngiri yaaakk :).



Rgds,
Ida

Minggu, 05 September 2010

Before Botax


Hihihi maap yaaa kalo gak dijadiin 1 postingan, nyoba posting pakai email! Hehehe..


Ini penampilannya sebelum botak, di perjalanan mudik



Rgds,
Ida

Jangan sebut aku tuyul :D


Akhirnyaaa kesampaian juga si Ole number 1 botak setelah hampir sebulanan tiap hari ribuuuuut mulu minta botak, cuma maknya yang gak relaaa rambut bagusnya dihabisin :D.

Ternyata kamu ganteng juga kok Leee ehehehe



Rgds,
Ida

Perjalanan Mudik Kali Ini (2010)

Alhamdulillah, kami sekluarga udah di Semarang. Acara mudik berjalan sesuai rencana, sooo perfect, kecuali bagian packing ehhehe. Packing baru dilakukan di Sabtu pagi padahal rencana sabtu sore berangkat. Karena kali ini bawa mobil yg besar gak sedan kek biasanya, dapet pinjeman dari kantor Papa, jadinya apaaa aja dibawa hehe, gak mikir irit-irit koper karna emang gak punya koper :D hehehe. Jadilah ada 1 tas isi baju Rif-Rif, 1 tas isi baju Mama-Papa, 1 tas isi daleman dan kerudung, 1 tas isi baju ganti untuk perjalanan, dan 1 tas ransel Riffat yang dia siapin sendiri untuk bekal perjalanan.

Riffat sangat-sangat excited menyambut mudik kali ini, walau awalnya ngambek karna dia maunya naik pesawat ketimbang naik mobil. Waktu ditanya kenapa sih ga mau naik mobil? Jawabnya "semarang kan jauh, lama kalo naik mobil! Kalo naik pesawat kan cepet, aku nggak capek!" Hihihi.. Geli denger jawabannya, udah pakai logika dia kalo ngomong. Tapi setelah diberi tahu, dikasih pengertian bahwa tiketnya habis, kalau ada juga Mama gak kuat belinya, sambil diiming-imingi kalo naik mobil bisa berhenti kapan aja kalo Riffat mau jajan atau es krim. Akhirnya luluh juga.. Hehehe

Berangkat dari Jakarta jam 14.50, masuk tol dalam kota ramai lancar, teruuusss begitu sampai keluar tol Cikampek sekitar sejam-an. Jalanan rada tersendat setelah keluar tol, yah karna jalan menyempit ya wajar aja kalo jalan padat, bareng sama bis-bis, truk, dan bahkan truk kontainer. Suka mual kalo perjalanan mobil jalan di belakang kendaraan-kendaraan besar kayak gini. Nah yang unik di sepanjang jalan pantura itu, seperti tahun-tahun yang lalu, tiap kilometer tuh ada spanduk/papan iklan restoran Pringsewu. Iklannya menarik! Bikin orang penasaran, kayak gini nih.. "Takut lalat? Jangan khawatir, RM Pringsewu ngga ada lalat, bersih", itu masih 60km lagi menuju kesana. Ntar selisih 5km ada lagi, lupa-lupa ingat taglinenya, kira-kira begini "Sulap 24jam", trus ada lagi "View pemandangan laut", trus makin dekat plang iklannya menu-menu yg ada disana kayak "gurame goreng", "gurame bakar", "cumi asam manis", hayaahhhh.. Makin tambah laperr apalagi lagi puasa. Yaudah akhirnya sepakat buka di Pringsewu ajah. Hebat brandingnya tuh RM, yang tadinya gak kepikiran kesana buat buka, kepikirannya ke resto macam mbok berek atau kalo ga ada ya pecel lele :p, eh gara-gara plang iklan kita jadi belok kesana hehe. Dan yap ternyata sampai Pringsewu pas adzan magrib, alhamdulillah rasanya legaaa banget buka di perjalanan walau baru jalan 3jam. Branding-branding yang ditampilkan RM Pringsewu di sepanjang pantura ternyata memang terbukti. Sampai sana, anak-anak dikasih balon, ada mbak2 tukang sulap yang datang ke meja-meja tamu, trus ada kejutan spesial juga jika ada pengunjung yang ultah, tiup lilip di dummy cake samam musik live ketipung, rebana yg dimainkan pegawainya sambil nyanyi selamat ulang tahun. Kreatif banget idenya, padahal menunya biasa aja, rasanya standar tidak ada yang istimewa. Di salah satu sudut RM ada berbagai permainan mendidik buat anak-anak yg boleh dipakai bebas sama anak-anak. Jadi enak kan, ortu makan anaknya biarin dulu main-main atau sambil nyuap, jadi si anak gak bosen.

Kenyang makan, lanjut sholat magrib+isya, kami lanjutin perjalanan. Jalanan memang masih lengang, tapi arus mudik memang udah mulai, mobil-mobil yang bareng kami berplat B rata-rata. Ada yang lucu, di depan kami ada pemudik sepeda motor, kalau biasanya koper/tas bawaan diikat dibelakang, nah si motor ini pakai ember dibelakangnya. Sumpah itu ember guedee banget, warnanya item. Mungkin mottonya si pemudik itu, "ga ada koper, ember pun jadi!" Hehe. Sayangnya ngga difoto :D *penonton kecewa*.

Lanjut cerita perjalanannya, alhamdulillah anak-anak di sepanjang perjalanan ngga rewel, Ipan pun duduk manis di carseat, kadang turun dari carseat buat nenen, kalo udah nenen, balikin lagi ke carsear. Ngga kebayang kalo gak bawa, secara Ipan niy usreg, ga anteng kalo di mobil, pegel-pegel deh kalo sepanjang 400an km kudu mangku dia.

Ada yang baru di mudik kali ini, pembangunan tol Pejagan (daerah Cirebon) udah selesai, jadi lepas tol Kanci, langsung masuk ke tol Pejagan, kira-kira sejam-an lah di tol, keluar tol tau-tau udah Brebes aja. Wiiihhhh tol ini memotong buanyak banget waktu perjalanan. Dari Brebes, Tegal, Pekalongan, sampai dengan selamat di Semarang pukul 01.30. Jadi total perjalanan kira-kira 10.5 jam udah termasuk berhenti buka puasa di Indramayu. Jadi beruntung banget kali ini, mudik super luancaaaarrr *yaiyalah masih H-7 hehe. Smoga yang belum mudik ntar mudiknya lancar juga yaah..

Teman-teman di Semarang, kopdar habis lebaran aja yaaah :-)


Senin, 30 Agustus 2010

Another picture of BUKBER :)




Awalnya pas ngerum bareng terlintas ide mau bukber.. diskusi2 akhirnya sepakat bukber di rumahku Tomang, masing-masing bawa potluck karena tuan rumah cuma nyediain tempat engga mau repot masak ini itu hahaha!!.
Ngga mau ke resto juga karna pasti penuuuuh dan ribet secara krucil rata-rata udah punya dua, ya kan mak?

Satu kata!

Seruuuuuu!!!!

Pertama datang rombongan nyonyah Dini bareng duo eneng bawa pisang molen buanyaakk, langsung diembat sama yg bawa and tuan rumah -_-

Berikutnya, rombongan Thia, suami and si cantik Iya, bawa capcay. Enak kok Thiii.. loe beli ya? :p

Berikutnya, Shinta, suami and Dika pakai kostum no puyer :D. Shinta bawa chicken wings

Trus... hampir barengan datang Arin, Ve, suami bawa serabi notosuman, kuraaaaang Riiiiinn bawanya hehehe.. trus Mumuw yang langsinggg *seneng kan lo :p, suami, Darrel and Khosyi. Si Mumu bawa es campur segeeeeerrr.. trus berikutnya Rita and 2i and suami bawa sate ayam and kambing.. uenak loh Riiitt satenyaaaa :).

Trakhir setelah udah kenyang semua baru deh datang Sisil, suami and Damai bawa bungkusan buanyaaak isinya cupcake, cake tape, tahu, cookies yippiiiieeee!!

Seru bangeet yang pasti, emak-emak kumpul, anak-anak kumpul, bapak-bapak juga kumpul sendiri. Sayang bapaknya yang kepoto cuma bapaknya Eneng and Dar-Khos hehehe

Tuan rumah?? nyediain nasi, teh anget, sama bakso kuah! Enak kan prens bakso gw wkwwkwk

Acara ditutup dengan bungkus-bungkus sisa potluck hehehe..

Mak-mak.. yuuuukkkk kapan pesta potluck lagiiih??

Senin, 23 Agustus 2010

Riffan 14bulan

Udah lamaaaaa banget gak update perkembangan anak keduaku, si Ipan aka Riffan :-). Maafin Mama ya Nak :-)

Nah di usia 14bulan ini, akhirnya Ipan berani juga jalan sendiri setelah dari umur 11bulan rambatan kemana-mana, berani lepasin tangan Mama atau lepasin pegangan lainnya buat jalan sendiri, dari 3 langkah, 4, 5, sampai kira-kira 1meter, 2 meter! Horeeee...... Senengnyaaa karena aku sendiri yang stimulasi, membangkitkan semangatnya biar berani jalan sendiri.

Melihat karakternya Riffan niy kayak ngaca, kayak ngeliat diri sendiri. Riffan ini karakternya, kalo aku lihat selama 14bulan ini hehehe, dia itu awal perhatiin dulu, trus kalo ditawarin, baru mau coba, kalo engga, bakal engga mau coba . Jadi rada tipe-tipe pemalas *nurun dari emaknya niiih...!! Tapi ngga ada masalah sama perkembangannya, hanya aku yang kudu rajin-rajin stimulasi. Pemalas gak selamanya malas di semua hal, kalo dia suka sama satu hal, bakal ditelatenin sampai sempurna. Nah kayaknya Ipan cenderung begitu. Belakangan udah lumayan banget dia tertarik dengan berbagai permainan, mulai bola, sepeda, buku, lego, pistol2an Masnya dan mainan lungsuran Mas lainnya *yup, ngaku deh kalo jarang banget beliin Ipan mainan, mainan masnya buanyakk walo udah banyak yang rusak tapi masih bisa dipakai main! hehehe.

Yak lanjut..

Riffan sudah ngerti perintah-perintah sederhana, misalnya kalau diminta dadah, kiss bye kalo Papanya berangkat kerja, diminta ambil bola, lempar bola, diminta tunjukin perut mana.. dan diapun akan membuka baju dan menepuk-nepuk perutnya hehehe. Diminta tunjuk lampu manaa? Dia pun bilang 'itu!' sambil telunjuknya nunjuk lampu di eternit :D

Kemampuan bicaranya Riffan, masih banyak bubblingnya. Tatatata, dadadada, papapapapa.. tapi sedikit-sedikit sudah bisa menirukan suku kata belakangnya. Misal ditanya, Papa mana? Papa kerr... "ja" (kata Ipan). Mas Riffat sekooo.. "aaahh".. trus yang lucu kalo habis minum air putih, dia akan ngomong 'geeeee!!!' (=segeeerrr) :D. Masih banyak yang kudu distimulasi biar kemampuan bicaranya berkembang. Mamanya nih yang kudu rajin *hayooo Maaa jangan maleesss*, udah mulai rajin dibacain buku, diajak ngobrol, sambil meminta dia menirukan apa yang aku omongin dan harus ekstra sabaaaarrr.. karena tipe Ipan yang slowly but sure! hehe..

Maem Riffan udah mulai lancar. Udah gak banyak nolak, malah apa-apa mau, cuma kadang akunya yang gak sabar nyuapin. Tapi belakangan udah nemu trik baru biar makannya habis, ternyata Riffan nih gak bisa disuap sekali suapan banyak, kudu dalam jumlah kecil, sedikit, walaupun rada lamaan selesai makannya tapi habis dan sedikit yang dimuntahin. Dulu, kalo udah dikit-dikit dimuntahin, aku nyerah..!! mikirnya cuma oooh Ipan udah kenyang walopun lagi-lagi balik nenen lagi nenen lagi hehehe..

Dalam 14 umurnya Riffan udah kena roseola 2 kali, truss... pilek, hmmmm berkali-kali, sering pokoknya! Tapi alhamdulillah bisa sembuh sendiri tanpa obat, hanya parasetamol kalau demam dan dia udah keliatan gak nyaman..

Sehat terus ya sayang...


Kamis, 19 Agustus 2010

Oleh-oleh Jakarta?

Ada gak sih oleh-oleh khas Jakarta? Makanan yaaa.. Rasanya ngga ada tuh toko yang menjual oleh-oleh khas Jakarta hehehe..

Yang ada, kalo orang ke Jakarta, pulangnya bawa belanjaan baju (ke Tanah Abang), tas (mangdu), atau ngambass, hahaha :p. Kalo fashion emang pusatnya disini, dari murah sampe muahaaaal dan buanyaaaakkk!! Nyokap and kakak ku seneng tuh kalo diajak jalan ke Tanah abang, pasti komennya.. ya amppuuun baju bagus semuaa mau bawa duit berapa aja habis disini :D.

Back to topic, aku suka binguuung kalo mau pulkam atau mau bawain sekedar camilan buat di jalan untuk keluarga yang datang kesini. Ujung-ujungnya kalo gak beliin buah, beliin bika ambon and pisang molen Kartika Sari, beli di Total buah segar. Yah walopun bukan khas Jakarta, etlis di Smg ngga ada! hihihi..

Kalo dari Semarang, oleh-oleh buanyaaaak! dari Bandeng presto, krupuk2an jero-jeroan dari krupuk/kripik paru, ceker sampai usus, kue mochi, getuk. Waaaaahh ngiler!!

Coba Jakarta? hmmmmmmm....

Apa artinya, orang asli Jakarta gak kreatip yaaa..

Padahal, kalo ada, pasti peluang buesaaaarrrrrr hehehe


Sabtu, 14 Agustus 2010

Itu Bi Iyem!!

Pagi kemarin jam 8-an, aku lg sedikit kesal karna pembantu PP ga datang pagi itu, jadi yah perangkat makan kotor aku cucilah daripada manyun liatin rumah berantakan. Saat itulah tiba-tiba Riffat teriak "itu Bi Iyem!!". Setengah lega, aku longok-longok ke pintu depan dari dapur, mana sih ngga ada. "Mana Mas??" Tanyaku ke Riffat.

"Ituuuuuu!!", kata Riffat senyum-senyum jail sambil tangannya nunjuk ke mboknya yg tangannya masih belepotan sunlight. Dan aku pun tersenyum kecut. Tidaaaaaaaakkkkk!!! Sialan tu anak.

Tinggal si Babe yg ngakak guling-guling.

Selasa, 10 Agustus 2010

Rumah Kota

Tinggal di rumah dinas di tengah kota gini ada enaknya ada gak enaknya..

Coba ya dilist satu-satu

Enaknya:

Karena di tengah kota kemana-mana deket

Mau naksi atau angkot tinggal jalan kaki ke depan

Gak bayar sewa kontrakan :D

Customer mau datang gampang banget ancer-ancernya, plus parkir gak susah karna depan rumah ada lapangan



Gak enaknya:
Karna rumah tua jadi siap-siap biaya maintenance sekitar 2juta setahun

Mau beli apa-apa perabotan rumah atau mau renov kudu mikiirrr seribu kali secara bukan rumah sendiri :(

Biaya PBB yang kudu ditanggung gedeeee bangeet padahal rumah mini gini ukuran LB 70M hiksss.. mpe sekarang masih belum beres karena ada tunggakan dari penghuni lama :(

Depan jalan raya arteri yang always macet jadi bayangin aja berapa banyak polusi udara dan suara yang ditelan tiap hari.. *kalo inget ini sumpeee bikin gak betah!! hikshiks



Ya sutra lah terima saja nasib tinggal di RUMDIN. Masih untung dapet rumah dinas engga kudu ngontrak..

Sekarang nikmati aja pemandangan di luar rumah yang ijo royo-royo walopun kalo menikmatinya sambil kebrisikan suara bis, klakson, sirine ambulance, kadang sirine pemadam, kadang ban truk pecah.. wewwwww!!!!!



View lurus dari depan rumah...
iiih itu jemuran bikin jelek pandangan! biarin dah selagi bisa jemur di mana aja hihihi

*mau minta daon pisang? soook ambil noooh










View sebelah kiri, sambungannya jalan itu ada lapangan seluas 2kali lapangan volley yang jadi playground anak-anak kompleks di sore hari. Dimana cobaa di Jakarta ketemu lahan seluas ini hehehe








Ini yang bikin betah... area depan rumah luaaasss banget.. gak kuatir ada motor or mobil lewat..



Gedung yang tampak itu adalah gedung Kantor Pajak. Dulu cita-cita bisa kerja di DEPKEU and ngantor disitu dan duduk di deket jendela itu. Betapa indahnyaaa hehehe *emang kantor nenek lu :p





Dan Ipan pun bisa "nglemprak" sesuka hati














Selamat berpuasa yaaa... Mohon maaf lahir dan batin :)

Kamis, 05 Agustus 2010

Gelar, kapan dipakai?

Postingan yang sangat gak penting! Lagi pengen iseng hehehehe..
Sesuai judul, yg dimaksud adalah gelar kesarjanaan macam SE, ST, dr, drg, akt, apt, what u name it! Buanyaak!! Aku inget-inget, aku cuma pakai gelar sarjana itu pas nglamar kerjaan doang. Jadi diakhir surat lamaran, tertulis Rgds, nama lengkap, gelar. Ya namanya surat lamaran, kan judulnya narsis sama kemampuan diri sendiri and menunjukkan kita ni lulusan apa sih? Hehehe.. Jadi gelar dipakai hanya untuk urusan formal menyangkut kerjaan dan karir. Cuma satu yang bikin aku gak pede, di KTPku tercantum nama gelar, yang berimbas pada nama di rekening bank2 tempat nabung. Hiks! Entah kenapa kelurahan iseng banget nempelin gelar di belakang nama KTP. Lah kok bisa?? Jadi critanya kelurahan minta fotokopi ijazah terakhir waktu aku ajuin KK baru, pindah dari KK semarang ke KK Jakarta, gak tau juga kenapa langsung dicantumin. Apa memang begitukah? Tapi karena itu juga ada temen yang ngakak sengakak2nya pas tau KTPku ada gelarnya. Hiks2...

Nah uraian diatas itu menurutku yah. Ketika aku melihat ada temen di FB yang nick namenya nama plus gelar aku jadi geli sendiri. Hehe.. So what gitu loh kalo loe dokter, so what kalo loe akuntan! Hehe,, wong status yang ditulis juga biasa aja soal keseharian dia hehe. Kenapa gue sirik banget yak! Wakaka

Trus, senyum2 sendiri juga waktu pertemuan orangtua di skul Riffat. Di buku tamu, orangtua murid yang duduk di sebelahku nulis nama and tambahan 'drg' di belakangnya. Jujur, aku langsung mengkeret.. Siyal! Rasanya udah paling jelek sendiri karna aku cuma FTM *lebay klo yg ini, FTM yg lagi sensiii. Pas aku critain ke suami, dia bilang.. 'Halaaaah pamer banget sih! Trus kenapa kalo dia dokter gigi?' Hehe..

Sedangkan kalo aku lihat nickname orang-orang yang aku follow di twitter, orang-orang yang ahli marketing, pengusaha sukses, bahkan seorang Hermawan Kertajaya pun gak nulis gelar atau keahliannya di nickname twitternya. Hehe..

Aku malah seneng sama orang hang nambahin nicknamenya dengan yang lucu-lucu walau kadang suka lebay karna namanya jadi panjang. Misalnya 'anang bukan duda KD', 'Mbah Bayu', 'Agus terlahir kembali' ini ga tau apa artinya deh.. Mungkin karna emang dia lama ngilang trus tiba-tiba muncul! Hehe..

Kalo aku sendiri, cukup nama asli aja yang aku tulis di FB, karna biar temen-temen lama yang lamaa gak ketemu langsung ngeh ini siapa. Jujur aja, aku gak ada panggilan khusus waktu sekolah sampe sekarang karna memang aku orang biasa *halaaah emang siapa loe Da*. Palingan di signature email yang kadang pakai kata "ida emaktole" hehe..

Udahan ahh postingan gak penting ini...

selamat bekerja buat yang kerja, eke mau mandi dulu hehehe


Rabu, 28 Juli 2010

Itung-itungan Mudik

Ngga berasa yaaa udah mau lebaran lagi. Kalau lihat di kalender yaaa:

Awal puasa = 11 Agustus 2010

Lebaran/Idul Fitri = 10 September 2010

Cuti bersama menurut webnya Menpan adalah 9 dan 11 September 2010.


Nah.. nah.. jadi sekarang udah mulai pikir-pikir nih mudik pakai apa. Optionnya:

Pesawat, untuk jadwal mudik sekitar tanggal 7Sept keatas, pakai Mandala, rate udah sejutaan lebih/kursi, hiks, kalo ambil 3 kursi, sekitar 3jutaan.. Huwaaaaa.. Kalau yang rate 500ribuan, kudu mudik sebelum tanggal 7Sept, berarti, Papa kudu bolak balik, yang berarti ongkos lagi buat antar aku and bocah ke Semarang, balik lagi Jakarta, trus ke Semarang lagi bawa mobil, atauuuuu cuti jauh sebelum lebaran. Perjalanan sekitar 1jam aja. Jadi gak capek buat anak-anak. Tahun lalu bisa naik pesawat and passss banget dapet harga promo. Indahnyaaaa

Kereta api, kudu ambil 4 seat biar bocah-bocah nyaman, perjalanan nyaman sekitar 6-7jam kalau lancar. Biaya kira-kira 350rb/seat, berarti sekitar 1.400.000. Glekkkk..


Mobil, kalau bawa mobil, secara mobilnya cuma sedan yang serba minimalis, bersyukuuur banget even mobil tua yang penting gak kehujanan and gak rewel, dipasangin car seat di belakang buat Ipan, berarti ada 1 kursi kosong buat Riffat di belakang, yang buat tidur keknya gak nyampe, musti miring, sigh!!! Tapiiiiiii, biaya bisa ditekan jauuuuhhh. Buat bensin bisa 300ribuan, plus jajan-jajan paling apes total 600ribuan. Tapiiiiii, resiko macet, anak-anak capek, rewel.

Hmmmmm..

eh-eh.. barusan dapet kabar si Papa bisa pinjam Panther punya kantor, yippiiieeeee... !!!

Jadi sekarang rencananya adalah....

Berangkat mudik 3 hari sebelum Lebaran (asumsi lebaran gak maju, cuti bersama gak maju, jadi cuti Papa sehari sebelum cuti bersama, pengalaman 2 atau 3 tahun lalu, mudik 2 hari sebelum cuti bersama jalanan belum macet. Semoga kondisi jalanan untuk tahun ini sama ya, etlis rame lancaaar hehehe..

Yuk mareee mudik!!!


Selamat menyambut bulan Ramadhan yaaa..

Mohon maaf lahir dan batin

Sabtu, 24 Juli 2010

Unlucky.. or lucky?

....

Me: Pa, kayaknya kita salah deh, gak boleh belok kanan
Pa: masak sih? Boleh ah, tu Polisinya ngarahin kesini kok
*percakapan saat tiba-tiba Papa belok kanan dari arah Glodok di perempatan Plaza Gajah Mada, di lampu merah*
Gak lama.. Lampu ijo.. Polisi udah ngawe awe *melambai-lambai*, mobil suruh minggir.
Me: Tu kan Pa!
Pa: tenang ajaaaa..

*Mobil disuruh parkir di kiri, Papa disuruh keluar setelah sebelumnya diminta SIM and STNK.*
*sekitar 10 menit, Papa balik ke mobil, tersenyum riang sambil ngomong "buaya dikadalin! Hahaha"

Me: gimana Pa, bayar berapa
Pa: gak bayar.
Me: haaaa?? slip biru?
Pa: enggak
Me: gimana critanya?
Pa: jadi aku disuruh duduk, dikerubuti banyak polisi, si polisi ngejelasin kalo aku langgar marka, trus percakapan kek gini nih

Pol: silakan duduk Pak, bapak tau kan tadi kalo bapak langgar marka?
Pa: marka? Marka yg mana Pak? Mana garisnya?
Pol: ooh iya, bukan marka, tapi forboden
Pa: ooh forboden, berapa dendanya kalo saya langgar forboden? Minta slip biru aja deh Pak
Pol: ooh slip biru *sambil ambil slip biru and laminatingan peraturan*, tapi kenanya gede lho Pak, 500ribu
Pa: gak masalah Pak, bayar ke negara ini.
Pol: tapi bapak nanti ambil stnk di Pancoran *sambil liat2 SIM Papa
Pa: gak masalah, jadi segitu Pak kalo saya langgar forbodden?
Pol: iya
Pa: yaudah gpp Pak, kalo emang saya langgar
Pol: bapak kerja PNS ya? PNS apa Pak
Pa: Pemda Pak *ngarang
Pol: pemda mana?
Pa: Jaktim Pak, kelurahan Pisangan Lama *ngarang asliiii
Pol: tapi rumahnya di Tomang? Jauh juga ya
Pa: iya Pak, habis gimana, dapet kerjanya disitu!
Pol: yaudah Pak, sampeyan silakan nerusin perjalanan
Pa: ooh gitu Pak, yaudah, tengkyu Pak

Sumpah ngakak!
Fyi, untuk 1 lembar slip biru, si Pak Polisi cuma dapet 10ribu perak. Pantesin pilih lepasin, malah tekor kan dia nganterin stnk ke Pancoran. Hehe

Karna musti putbal lagi ke Jl Hayan Wuruk, kami pun jadi mencari2 rambu forbodden dilarang belok ke kanan. Ternyata... Gak ada sodara2! Entah ilang, entah belon dibikin :D. Yang jelas emang setahuku dari hayam wuruk gak boleh langsung belok kanan di perempatan Plaza GM.



Selasa, 13 Juli 2010

Hari pertama berangkat ke sekolah baru

Mellow banget pagi ini. Jam 06.00 dapet sms dari jemputan sekolah, mau jemput Riffat jam 07.15. Heh?? Pagi bangeeet!! Buru-buru bangunin Riffat, si Papa juga langsung mandiin walo ada adegan nangis-nangis gak mau kramas, padahal rambut gondrongnya udah lengket :(. Akhirnya berhasil negosiasi, mau dikramasin tapi shamponya dikit aja hehehe.
Giliran sarapan, gak mau makan nasi, maunya makan roti tapi di sekolah. Lha, sekolahmu jam 8-11.30 Nak, masak gak sarapan?? Nego lagi, akhirnya mau sarapan sereal campur susu. Sipp!

Nah sekarang bagian mellownya nih. Riffat emang excited banget mau sekolah, dari hari Senin udah ribut minta sekolah. And today, dia ngomong "Ma aku berangkat sendiri aja! Sama Om Faiz yang jemput". Heee? Serius nih? Padahal belum pernah ketemu Om Faiz. "Bener Mas? Gak ditungguin Mama?" Kataku. "Nggak, sendiri aja berani!" Jawabnya. "Okeeeh Mas, hebaaaaat niy Mas Riffat" kataku, padahal dalam hati pengen nungguin dulu, pengen liat reaksinya sama sekolah barunya, tapi ditahan aja deh, demi dia mulai menunjukkan kalo bisa mandiri!
Sumpah, terharu, campur aduk sama perasaan 'hiks anakku udah gede, bentar lagi tau-tau dia udah ngenalin pacar kali ya'. Hihihi dasar emak lebay! Time goes so fast!!


Riffat, mama love u sayang

Yay!! Riffat's New School

Hari ini excited banget! Sekolah Riffat emang baru dimulai besok hari Rabu 14 Juli 2010, tapi tadi aku, Riffat and cencu sambil gendong Ipan pergi ke sekolah Riffat.
Pihak sekolah mengundang kami untuk datang membicarakan atau sosialisasi masalah program sekolah, ekskul kepada orangtua. Dan untuk muridnya, Riffat, diajak sosialisasi dulu sama sekolah. Jadilah jam 08.30 dengan berojek ria, bertiga kesana, gak sampai 10 menit sampe! Ternyata ada jalan yang lebih pendek jalurnya kesana. Deket bangeet! Jalan kaki gak gempor dah *dgn catatan gak sambil gendong Ipan* hehe.
Sampai sana disambut sama guru-guru and kepala sekolah. Riffat diajak main ke kelas, sementara aku and Ipan bersama ortu2 lainnya dengerin penjelasan kepsek.

Bu Kepsek ngejelasin soal aturan2 yang berlaku di sekolah, sampai kegiatan ekskul, dan ngejelasin juga soal kegiatan2 informal lain di sekolah.
Mulai besok Riffat akan masuk 5hari seminggu jam 8-11.30, pakai seragam tiap hari ganti, dan akan satu kelas dgn 13 temannya. Jadi total 1 kelas 14orang. Udah ideal banget nihh buat ukuran TK.

Kegiatan ekskul, ada melukis (kayaknya mau diikutin ini nih kalo Riffatnya mau), tari, TPQ. Dan yang bikin seneng, di TK ini ada penitipan anak juga! Jadi misal pulang sekolah sementara ortu ada keperluan, si anak bisa dititip disitu sampai jam 14.00. Horeee, sounds good! Buat aku yang sekarang tanpa pembokat, bener-bener seneng sama program ini.
Selama ini, kalo ada perlu kemana-mana kudu berempat, kudu ama babenya. Kalo gak, uuhh kebayang ribetnya, gendong Ipan sambil gandeng Riffat :D hehehe.

Riffat juga excited sama sekolah barunya, keasikan main, sampai diajak pulang gak mau! Dia protes "katanya sekolah? Kok cuma main aja? Gak belajar?". Yah Nak, hari ini kita kenalan dulu sama Bu Guru, besok kita baru mulai sekolah, belajar sambil main, ok? Hehehe..

Seneng banget, karna kayaknya aku gak salah pilih sekolah, walaupun harga yang harus dibayar berlipat-lipat dari PGnya yang dulu.

Smoga kamu betah ya Nak..


Minggu, 27 Juni 2010

Cabut Telepon Tetap

Udah lama banget sebenernya pengen nyabut telepon rumah. Jarang dipakai, tapi tagihannya lumayan buat saya! Apalagi udah ga kerja gini, musti serba irit dimana-mana! Hehe. Trus trus.. Waktu itu masih maju mundur. Ntar mau pasang speedy, gak bisa dong kalo ga ada sambungan telp rumah, ntar kalo mau ajukan kredit, bisa jebol gak ya secara Bank-bank kadang masih pakai metode jadul! Kalau punya telp rumah, aplikasi CC approve! Hehe. Aneh emang, jaman udah telp nirkabel gini! Mungkin mikirnya, telp tetap bisa dijadikan patokan bahwa nasabah punya rumah sendiri, jelas alamatnya jadi sewaktu-waktu ngemplang gampang nagihnya. Ya ngga sih?

Trus, beberapa bulan lalu, atau tahun lalu ya, Telkom menawarkan program tagihan tetap. Diitung-itung, diambil rata-rata tagihan telpon selama 3 bulan terakhir adalah 65rb sudah termasuk abonemen. Jadi 65rb itu dapet nelpon lokal sekian menit, SLJJ sekian menit, ke HP sekian menit. Kayaknya ok nih, yasud ok lah. Eh lha kok.. Tagihan malah melambung dari rata-rata. Tiap bulan malah bayar telp lebih dari 100rb. Padahal, jaranggggg banget dipakai, jarang telp lokal, paling nelp kurir suruh ambil paket, diitung-itung sebulan gak lebih dari 30menit. SLJJ gak pernah, pakai XL kalo telp ke nyokap. Nelp ke HP Papa, seringan si Papa yg telp. Ya memang kami kalo bayar selalu lewat atm, jadi gak ketahuan tuh rincian 100rb lebih itu buat apa aja.

Akhirnya, setelah ditimbang-timbang lagi, keputusan, cabut aja deh! Mayan bo irit 100rb per bulan :D. Yeaah, bagi saya lumayan! Secara diitung-itung biaya pulsa plus internet gede juga :(.
Hari Sabtu si Papa ke Plaza telkom, cabut deh! 24jam kemudian udah mati tu telpon. Hahaha. Dan ya, tagihan hp matrix Papa, pulsa dan internet, sama aja! Dan karna ada hp cdma nganggur, akhirnya dipakai aja tu hp, diisi StarOne, buat nelp lokal dan jaga-jaga kalo ada temen/kluarga yg mau nelp lokal. Diisi 25rb udah bisa buat sebulan. Nah kalo telkom, dipalak 40rb buat abonemen mau dipakai or gak dipakai :p.

Dan ternyata ya, buanyak banget keluhan pelanggan TELKOM soal tagihan tetap ini. Kalo googling pakai keyword: "tagihan tetap telkom", banyak tuh result dari surat-surat pembaca yang isinya komplen semua hehehe. Waktu si Papa ke Plaza Telkom itu juga, mayoritas komplen soal tagihan tetap! Heee..

Buat Telkom, hayoo segera berbenah dong :D *sambil lirik Dyah maknya Fayyaz


Selasa, 22 Juni 2010

Papa, Kolesterol, dan Duren

Sejak si Papa berhenti merokok 3 bulan yang lalu, aku udah memperkirakan, efek dari berhenti merokoknya pasti adalah nafsu makannya yang menggila -- ini menurut pengalaman orang-orang yang udah berhenti. Dannn... hmmm sebenernya, gak gila-gila banget sih nambahnya. Nambah sering ngemil aja, padahal mah justru dari ngemil itu yaa yang gawat :D. Dan benaar, sebulan lalu, berat badannya naik sekitar 7kg dari beratnya sebelum berhenti. Hiks.. dalam 2bulan lhooo.

Lalu, sebulan lalu ada medical check up dari kantornya, dan dari situ, ketahuanlah kolesterol tinggi, sgot sgpt tinggi. Paniklah dia dan segera ke poliklinik buat konsultasi dokter. Dokter bilang, sgot sgpt tinggi karena kerja hati terganggu atau menjadi berat karena tumpukan lemak! Oh noooo!! Treatmentnya? Bisa obat penurun kolesterol, atau diet disertai olahraga teratur.

Nah dari situlah, akhirnya si Papa kayak diwarning lagi! "Loe udah berhenti merokok ya sekalian disehatin juga dong badannya" hehe.. perumpamaannya gitu deh. Jadilah dia memilih diet dan olahraga teratur buat nurunin kolesterol. Kalau dirumah, jatah makan nasi diganti oatmeal. Gorengan sangat diminimalisir, bahkan udah gak ngelirik kadang-kadang, alhasil ada kerupuk setoples aja awetnyaaaa. Padahal biasanya gak sampai sejam udah amblas hehe. Tiap pagi, disempetin joging, plus sapu and ngepel rumah, plus kadang-kadang bantuin nyuci baju sampai ngejemur! *padahal udah diwanti-wanti Eyang Uti "kalo bagian ngejemur jangan bojomu Da, malu dilihat tetangga" hahaha.

Otomatis pula, makanan favorit dia sekarang gak pernah dilirik apalagi dijamah hehehe. Sebagai istri, yang udah bolak balik nyindir si perutnya yang mulai membuncit tapi tetep gak digubrisnya, ya senenggggggg bangeetttt. Sama halnya kayak dia berhenti rokok, kesadaran diet dan hidup sehat berasal dari niatnya sendiri.

Jadilah sekarang jarang beli ayam seekor, beli palingan setengah buat anak-anak dimasak ayam kecap favorit Riffat *terinspirasi dari iklan kecap* atau ambil sepotong buat sop, sisanya disimpen buat besoknya bikin soto :D. Masak serba kukus-kukusan, yang dulunya keknya males banget karna gak menarik, sekarang jadi makanan enak!  Tumisan pakai minyak canola, aku pun juga jadi semangat masak sayur warna warni, karena pasti kemakan sama si Papa. Untungnya juga anak-anak terutama Riffat suka semua sayur, kadang makan cuma pakai sayur tanpa lauk pun dia udah mau. Lauk tahu tempe juga gak nolak. Ihhh seneng dehh.. Itu duit bulanan, udah tanggal 20an gini masih tebel! Hahaha

Trus apa hubungannya ma duren? Yep siapa yang gak doyan duren? Pun aku and suami, tapi kan.. Duren is salah satu penyumbang kolesterol terbesar, benar kan? Secara ya, tiap kali lewat TOTAL buah segar Slipi, selalu ngelirik rak depannya, lagi banjir duren gak tuh TOTAL, sampai punya notelp TOTAL buat tanya harga perkgnya berapa! Norak bangets deh hehehe.. Apalagi jaman lagi musim, bisa tiap wiken kita beli duren dimakan bedua aja ukuran yang besar! Hahaha

Jadi, bye bye duren.. next time kita bakal mengendus-endusmu lagi yah.. hehe




Sabtu, 12 Juni 2010

Riffan's best picture - 1year old


Nah kalo ini udah enjoy si Ipan, dengan kostum labu yang genduuut

Yess..

Ipan udah setahun umurnya...

Dan ini dia hasil foto studio kemarin...

3 foto pertama saat usianya 3 bulan, fotonya di Malibu

Nah kemarin rencana mau ke Malibu lagi tapi berhubung ngantri jadinya cari studio lain. Ke M Studio, weleh lebih antri lagi.. trus-trus.. liat ada Kodak Express rada sepi, and ada kostum lucu-lucu pulaa!! Plus, engga antri!!

Sip dehhhh.. Jepret-jepret seruuu, yang heboh mak babenya bikin Ipan ketawa soale foto diambil saat jam tidur dia!! Jadi sebenernya udah ngantuk berat booo hehehehe..

Habis foto, nenen, 5 menit langsung pulesss di gendongan Mama..

Kalo di Kodak ini foto langsung jadi, ditunggu sekitar 30 menit. Kalo di Malibu, musti nunggu seminggu baru jadi :D

So far puas sama hasilnya, rada nyesel pemilihan kostum jerapah yang gak begitu bagus jadinya..

Tapi kalo yg kostum LABU, sukaaaaaaaa bangeeet!! Soooooo cuteeee!!!

Hehehe


Jumat, 11 Juni 2010

Riffan 1 tahun

Akhirnyaaaa.. Jam 01.30 tepat setahun yang lalu Riffan lahir..

Selamat ulang tahun sayang.. Semoga sehat selalu, jadi anak sholeh dan pintar, amiiiiiieeenn.

Milestone Riffan setahun ini:
Gigi masih bertahan 4 sejak 7 bulan hehe
Makan udah nasi sejak 11bulan, maunya disuap kayak orang gede, pakai piring gede, sendok gede
Udah merambat, udah mulai berani lepas tangan, kayaknya bentar lagi jalan :D
Kata-kata baru bisa Mama, Papa, aem, udah... Kalo ditanya "udah maem Le?" Jawabnya pasti "dah!!" Mau itu bener2 udah maem atau belum hehe.
Sudah mulai posesif, kalo mainannya direbut si Mas bakal protes, berusaha mempertahankan dan merebut kembali mainan yg diambil Masnya! Hehe akhirnya melalui juga masa adek rebutan sama kakak :D

Dibanding kakaknya Riffat, Ipan ini lebih anteng, milestonenya bergerak pelan tapi pasti. Kalo si Mas, tau2 merangkak cepet banget, trus tau2 jalan gak pakai mrembet2, cenderung grabak grubuk apa aja diseruduk.
Nah kalo Ipan, dia hati-hatiiii banget kalo mau melakukan sesuatu, cenderung sensitif. Kayaknya sifat nurun dari emaknya nih. Ipan sakit dikiiit aja rewelnya lebay! Tapi overall aku puas banget karena megang Riffan full dari bayi, melihat tahap-tahap dia tumbuh, merangsang milestonenya dia, rasanya puaaaasss banget! Gak tergantikan.

Ahh Ipan, today kita photo session ke Malibu yaaaa :-)

We love you Adek sayang..
Mama, Papa, Mas Riffat

[Ipan1year] detik-detik (2)

Jam segini nih..

Setahun yang lalu,

Udah bukaan 8, suster udah bilang, mau lahir hari ini atau besok? Waks!! Hehe

Tapi ternyata...

Kamis, 10 Juni 2010

[Ipan 1year] Detik-detik (1)

Setahun yang lalu, tanggal ini, tepat jam 9pagi, Mama diinduksi..

Weeeewww.. Masih berasa ngilu kalo inget :D


Senin, 17 Mei 2010

I love you my Mother

Banyak hikmah yang bisa aku petik dari BADAI yang menyerangku 2 minggu lalu. Banyak sekali pelajaran yang bisa dipetik, baik sebagai anak dan sebagai Ibu sekaligus. Benar-benar aku diuji dua-duanya.

Ibu sakit, gejala awal penyempitan pembuluh jantung, kalo kata dokternya ngga ada sesuatu yang mengkhawatirkan. Tapi, selepas dari rumah sakit pun Ibu terlihat seperti masih sakit banget, terlihat lemas, dan super duper sensitif. Mau apa-apa jadi takut, takut ntar jadi deg-degan, ntar jadi lemes, ntar kenapa lah.. ntar begini lah begitu lah. Sigh! Jujur, dalam hati sempat mengeluh. Oh Ibu, Ibu itu ngga apa-apa, Ibu itu sehat, dimana Ibuku yang dulu lincah, dimana Ibuku yang dulu selalu menjadi Eyang Uti yang paling disenangi cucu-cucunya? Please don't too sensitive.. . Orang datang menjenguk, ngomongin yang engga pengen didengar Ibu, jadi lemes, nonton kekerasan di TV, lemes.. deg-degan. Duh rasanya aku sampai putus asa gimana cara mengembalikan luka psikisnya.

Sampai akhirnya Riffat demam, kejang 2 kali, duh Gusti... serasa ditampar! Astaghfirullah, aku gak boleh berfikir seperti itu. Segera aku introspeksi diri, lalu, berusaha memahami Ibu, melayani beliau sebaik-baiknya, TANPA MENGELUH. Tiap malam aku tidur memeluk beliau sambil mensugesti positif kalau Ibu tidak apa-apa, aku cium Ibu, elus-elus kepalanya, aku cuma ngebayangin dulu saat aku kecil pasti dibelai-belai seperti ini. Nah saat itulah rasanya aku berkeinginan membalas semua kasih sayang Ibu, walaupun sampai saat ini yakin deh gak bakal bisa terbalaskan semuanya. Berangsur-angsur, pelan-pelan, Ibu mulai bersemangat. Tampaknya memang beliau butuh support, buth perhatian dari orang-orang terdekatnya.

Ya, memang sedang ada masalah di keluarga kami, dan tampaknya itulah yang menjadi beban pikiran Ibu. Mau gak dipikirin ya susah, gak bakal bisa. Aku juga seorang Ibu, aku bisa merasakan apa yang dirasakannya.

Siapa yang mengira disaat Ibu sakit, tiba-tiba anakku Riffat juga harus masuk RS. Kami dengan terpaksa extend di Smg yang tadinya cuma seminggu jadi hampir 2 minggu, rasanya seperti ada yang ngatur bahwa kami memang harus disana selama itu. Di hari terakhir aku di Semarang, aku dan kakak berbicara intens dengan Ibu dan akhirnya meledaklah tangis Ibu, seperti mengeluarkan beban yang beraat bangeet. Aku memeluknya, mengusap air matanya, dan gak terbendung juga air mataku.. rasanya ngga rela Ibu jadi tersiksa seperti ini.

Dear my Mom..
we're here..
right beside you..
Be strong..

Semua ini adalah rencana-Nya
Semua ini adalah berkat hidayahnya

You have to be strong for us
And you can strong because we all always with you

We love you my mother..


Saat itu, rasanya aku sedang melalui satu tahap kehidupan dimana aku harus menganggap (dan memang) diriku sendiri sudah dewasa dan engga lagi orang tua yang support anak-anaknya namun sudah saatnya anak-anak mensupport Ibu Bapaknya. Support secara mental, secara batin!

Sekarang insya Allah Ibu sudah membaik, tapi tetap kami berpesan supaya pelan-pelan aja memulihkan keadaan mendekati dulu, gimanapun Ibu memang masih merasakan sakit jika terlalu capek dan jika terlalu emosi.

Dear friends.. jika orangtua kalian ada di dekat kalian, segera lah cium dan katakan kalau kalian SAYANG mereka. SUERR!! Ngga rugi ngucapin itu! Kekuatan ungkapan cinta itu bisa menyembuhkan penyakit yang di deritanya. Kalau secara mental senang, maka akan mensugesti positif untuk keinginan sembuh. Kalau batinnya aja seneng, otaknya akan menstimulate organ-organ lain ke arah yang normal. Betul kan??



Minggu, 16 Mei 2010

Ketika Riffat diopname



iyalah Maaa masak lagi sakit gini difoto :p

Ini saat Riffat harus dirawat di RS Roemani Semarang..

Sangat menyakitkan melihat dia tergolek lemah, tangannya disuntik2 buat infus, buat diambil darahnya :(

Kalo bisa digantiin sih, Mama rela ngegantiin kamu Le!

Thanks to Papa yang sabaaaar banget nungguin Riffat selama di RS pagi siang malam..

Ya, jadi diagnosa dokter Alifiani (buat temen2 Semarang, dokter ini cukup RUM asal kita mau diskusi), Riffat kena DB, ditandai dengan trombosit yang turun dibawah 100ribu, ulu hati sakit dan limpa bengkak. Alhamdulillah selama DB Riffat gak kena overmedicated alias obat-obatan yang gak perlu. Cuma cairan infus dan parasetamol ketika demam.

Sehat terus ya Nak..

Foto ini buat pengingat-ingat Mama, tentang pelajaran hidup Mama ketika kamu sakit.


Sabtu, 15 Mei 2010

Good bye Ipah

Ipah, pembantu di rumah yang kerja sejak 3,5bulan lalu dirumah, hari ini pulang dan gak balik lagi :(. Ipah ini aku temukan *kek brg aja* secara gak sengaja.
Waktu itu setelah si helper dari Serang minta pulang, 2 hari kemudian ada orang datang nawarin di Iaph yang cari kerja. Weee lha kok enak banget dapetnya Da? Hehehe.
Jadi awalnya si Ipah ini sebenernya buat tetangga sebelah yang udah mesen sama warteg sebelah komplek buat dicariin helper. Eh begitu udah ada orangnya, si tetangga gak kasih kepastian jadi enggaknya. Berhubung si Ipah ini udah terlanjur ke Jkt dan ga ada tempat untuk menginap, sedang di tetangga juga gak pasti, ditawarin lah dia ke aku.
Dan ternyata cucok bo! Ipah ini ORTEGA alias Orang Tegal. Hehe. Dia umur 20tahun, udah kerja sejak lulus SD, jadi dia udah sangat berpengalaman! Jadi bisa dibilang, dari awal disini aku jarang banget komplen masalah kerjaan rumah. Kerjaannya almost perfect!

Cucian mayan bersih, setrikaan rapih, rumah kinclong, dibilangin sekali langsung ngerti, sama anak-anak juga langsung cocok. Ahh Ipaah, ai lop yu dah Pah!

Sayangnya pada saat dia disini memang udah punya pacar yg udah berumur, udah kebelet kawin! Jadi awal disini juga dia udah cerita kalo sbnernya disuruh kawin ma calon mertuanya. Tapi aku bujuk2 terus supaya etlis sampai Lebaran! Tapi apa daya, ternyata calo laiknya gak kuku juga nunggu dia sampe Lebaran.

Singkatnya, beberapa hari setelah aku pulang dari Semarang, Ipah bilang mau pulang dan mau nikah tgl 20. Sengaja dia nunggu sampai aku pulang dari Smg dulu baru bilang, karna ga mau tambah repotin pikiran aku yg saat itu Ibu dan Riffat lagi sakit. Ya udah lah Pah, mau gimana lagi, gak mungkin juga aku nahan kamu lama-lama. Hiks..

Good bye Ipah, moga-moga ntar dapet lagi kayak dia.

Selalu gitu yaa.. Punya pembantu bagus eh tinggal tunggu kawin, pulang deh :( yah masak selamanya jadi helper? Hehe..

Semoga pernikahanmu bahagia ya Ipah..

Terima kasih karena udah bantuin keluarga kami selama 3,5 bulan ini..

Good bye..!!