18 months!!!! satu setengah tahun!!

Yippiiieee..

Tepat hari ini jam 12.30, Thole umurnya sudah SATU SETENGAH TAHUN.. horeeee...
Ini catatan perkembangannya.. Aku coba bandingin sama artikel yang aku temukan di link ini

Tumbuh Kembang Anak 16 -18 bulan
-
Sonya Tampubolon

Memasuki usia 16-18 bulan tentunya akan ada

hal-hal baru yang dialami dan dipelajari oleh anak. Bukan hanya anak yang harus siap menghadapinya, orangtua pun harus memahami dan mempersiapkan diri.

Ambisi Berpetualang

Anak pada usia 16-17 bulan rasa ingin tahunya sangat besar, umumnya mereka akan merebut benda apa saja yang ada di sekitarnya, mengamati dengan cermat, memasukkan ke dalam mulut atau membantingnya ke lantai. Umumnya anak juga berambisi untuk menguji kemampuan mereka sendiri.

Iya.. thole juga begini nihh.. ambil apa-apa yang terlihat olehnya trus diuji coba.. mulai dari sendok sayur, coba diketok ke kepalanya dulu.. trus diketok ke lantai.. lanjut diketok ke rak TV.. heboh dehh pokokna. Trus apa-apa yang dipegang embok or bapake diminta. Aku beliin seember lego, yang dibuat mainan bukan legonya, tapi embernya. Isinya dituang dari ember.. trus embernya ditopi-in ke mamanya. Kalo dilepas.. wah bakalan heboh.. diminta embernya trus ditopiin lagi ke kepala mamanya.. haduh Lee.. Lee..

Trus-trus.. dia juga bakat narsis nih. Tiap kali ada barang yang ada bolongannya.. selalu dicoba ditopi-in ke kepalanya. Nah kalo kepalanya dah masuk, ngibrit ke kamar.. buat apa cobaaa.. NGACA doong.. Iya.. dia kan narsis hihihi. Favorit yang suka dimasukkan ke kepalanya adalah...... tas kosmetik emboknya!!! hihihi..

Menyadari dirinya sudah bisa berjalan, anak kemudian berusaha untuk berjalan sambil membawa beban. Begitu pula jika anak sudah yakin dia bisa memanjat ke atas sofa, ia akan berusaha memanjat ke kursi atau meja yang letaknya lebih tinggi.

Ini iya juga. Dia suka banget manjat-manjat. Sekarang kursi makan udah dilipat semua. Kalo engga.. Isi meja makan bakal habis diacak-acak. Kayak gini nihh.

.

Jika ambisi petualangannya ini tidak diawasi dengan cermat, anak bisa terancam bahaya. Misalnya saat dia mencoba berpetualang di dapur dan mengambil pisau yang tergeletak di meja, atau memutar tombol kompor gas. Akan tetapi petualangannya tersebut juga sebaiknya jangan dihalang-halangi, sebab hal tersebut bermanfaat untuk mengasah keahlian anak dalam bergerak.

Iya bener sih. Kalau dihalangi juga dia bakal teriak dan nangis. Jadi tips dariku sih kalo udah nyerempet bahaya aku sih tetep bilang itu ngga boleh. Tapi disertai alasan kenapa ngga boleh. Contohnya nih kadang dia suka nimbrung gitu pas aku masak. Nah suka putar-putar kompor yang nyala. trus ga sengaja dia nyentuh kompor yang agak panas karna nyala. Nah dia langsung tarik tangannya. Nah itulah saat yang tepat untuk jelasin. 'tuh kan panas.. makanya thole jangan mainin kompor yaaa.." Biasanya next-nya dia ngga akan main lagi karna udah tau kalo panas. Tapi.. ya ngga semua dia kena dulu baru bisa ngerti. Misal megang colokan listrik, aku ya bilang.. "Thole ngga boleh mainin itu, itu listrik sayang.. nanti kesetrum sakit" Pasti dia ngerti. Nextnya kalo dia mau nyentuh lagi begitu diingetin langsung ngga jadi mainin.

Trus, sekarang ini demi memenuhi ambisi keingin tahuan dia, thole lagi hobi banget buka kulkas. Trus cari-cari makanan yang bisa dimakan, atau cuma mau mencet-mencet tombol defroz. Iseng.com deh ceritanya. Pernah satu kali kulkas kepencet defroz dan orang serumah ga ada yang tau. Tau-tau pagi bangun tidur lantai di sekitar kulkas udah banjir. Untung ngga ada stok asi.. jadi aman hehehe... Hari minggu lalu aku bikinin puding dan dicetak di cetakan bentuk kura-kura. Nah pas buka kulkas itu begitu dia lihat ada puding langsung deh diambil tuh puding sambil ngomong "Uwa-uwa" (kura-kura). Trus aku tanya dong.. "thole mau maem puding kura-kura?" "he'eh" jawabnya. Ya udah acara obok-obok kulkasnya berakhir dengan makan si puding kura-kura.

Untuk itu, langkah yang paling bijaksana ialah memberi kesempatan dan tempat yang aman dan nyaman bagi anak untuk memenuhi ambisi petualangannya. Pada usia ini anak juga dapat Anda ajak dalam permainan jongkok, berdiri dan melompat-lompat.

Tangan Kanan dan Tangan Kiri
Pada rentang usia ini balita Anda mulai menunjukkan kecenderungannya, lebih sering menggunakan tangan kanan atau tangan kiri. Oleh sebab itu, pada usia ini pula Anda dapat mulai melatihnya membedakan fungsi tangan kanan dan kiri.
Yang perlu diingat, orangtua jangan terlalu keras menegur dan memaksa anak untuk menggunakan tangan yang benar, misalnya tangan kanan saat memegang makanan. Proses pemilihan tangan untuk melakukan suatu aktivitas akan berjalan secara natural meskipun pola pembiasaan juga berpengaruh. Tidak perlu bereaksi berlebihan kalaupun anak Anda ternyata kidal dan lebih nyaman menggunakan tangan kiri.

Kecenderungan thole sih pakai tangan kanan daripada tangan kiri. Megang sendok atau pulpen juga pasti tangan kanan.

Belajar Letak dan Arah
Atas, bawah, depan, belakang, di luar, atau di dalam, anak akan mulai belajar hal-hal ini sekitar usia 17 bulan. Untuk semakin menstimulasinya, Anda dapat membuat berbagai permainan sederhana, misalnya menyuruh anak mencari suatu benda yang letaknya di bawah meja di dalam kamar kemudian memintanya untuk memindahkan benda itu ke atas kursi di bawah lukisan di ruang tamu, dan seterusnya.

Iya, secara ngga sadar karena udah kebiasaan ngajak ngomong atau kasih perintah, lama-lama dia ngerti mana atas mana bawah. Misal dia mau cari bolanya. Dibilang "Itu bolanya dibawah meja" Otomatis dia akan cari di bawah meja.

Siapkah untuk Toilet Training?
Sebagian dokter dan ahli perkembangan anak menyatakan bahwa usia 18 bulan masih terlalu muda untuk dilatih dalam hal toilet training. Sebaliknya, orang tua jaman dulu umumnya sudah melatih anak menggunakan toilet sejak anak usianya 1 tahun. Yang mana yang benar dan ideal?

Sebenarnya hal ini tergantung pada kesiapan si anak. Untuk mengajar dan melatih anak mengenali sensasi ingin pipis kemudian menahannya sampai dia tiba di kamar mandi memang membutuhkan kesiapan anak secara kognitif dan psikologis. Umumnya keteraturan ini dapat dicapai saat anak berusia 2 tahun (meskipun ada pula yang sebelum atau sesudahnya).

Untuk menilai kesiapan anak bisa dilakukan dengan menjawab berbagai pertanyaan sebagai berikut: bisakah anakku mengikuti instruksi sederhana, misalnya untuk membuka celana? Bisakah dia tidak mengompol setidaknya 2 jam dalam sehari? Bisakah dia pergi ke toilet sendiri kemudian membuka dan memakai celananya sendiri?

Jika sebagian besar jawabannya ?ya? atau ?bisa? artinya Anda sudah bisa mencoba mulai melakukan toilet training. Langkah selanjutnya adalah menunjukkan pada si kecil apa yang seharusnya dia lakukan dalam kamar mandi. Sebaiknya anak laki-laki melihat ayahnya dan sebaliknya anak perempuan melihat ibu, agar mereka tidak dibingungkan dengan perbedaan jenis kelamin.

Saat ini sih aku udah nyoba toilet training ke thole. Sejak umur 15 bulan thole kalo mau pupup selalu ngomong. "Eek" katanya. Mau pipis mau eek tetep aja bilangnya 'eek' hehehe. Trus sekarang ngga tau napa mulai bobol lagi. Bilang eek tapi udah keluar di clana. Kalo pipis, thole udah mulai terbiasa ditatur. Tapi teteup dia ngomongnya selalu 'eek'. Mungkin karna dia belum bisa ngomong 'pipis' yaa. Kayak tadi pagi nih.. Tiba-tiba manggil aku yg lagi masak di dapur.. "Mamaa.. mamaa.. eek". Diantar bapaknya ga mau. Maunya sama mama. Begitu ditongkronging di toilet, ternyata cuma pipis. Dia bilang "dahhh...".. trus aku jawab "Ngga jadi eek? Ngga eek? " Dia jawab "Ndak.." hiihihi.. ternyata emang dia cuma mau pipis.

Gigi
Thole sekarang ini giginya baru LIMA saja.. huhuhuhuuu.. Gigi kelima tumbuh pas lebaran kemarin. Ingat kan cerita yang ini. Aku sempat worry sih tapi yah setelah browsing sana sini akhirnya aku memilih nunggu aja deh giginya numbuh satu-satu. toh walo giginya baru lima thole udah bisa makan krupuk hihihihi..

Kemampuan bicara
Kalau dibandingin sama Damai anaknya Sisil, kemampuan bicara thole masih jauh dibawahnya hihihi. Salah aku sendiri sih jarang banget ngajak ngobrol dia. Sekarang sih tiap saat selalu aku ajak bicara dia walo baru bisa jawab "he'eh", "haah" , atau "ndak". Tapi, at least tiap hari selalu ada kemajuan. Selalu ada kosakata baru yang dia bisa. Yah perkembangan anak kan memang beda-beda. So aku ngga terlalu kuatir. Yang penting, Thoel sehat selalu. Sampai saat ini alhamdulillah Thole masih mik ASI dan ada tambahan susu UHT yang sekarang Thole lumayan doyan. Alhamdulillah..