Setelah dulu pernah ada penelitian bahwa kelahiran cesar akan mengurangi reflek hisap bayi sebesar 50%. Trus bayi lahir normal/spontan langsung dimandikan refleknya pun berkurang 50%. bayi lahir cesar dan langsung dimandikan refleknya akan hilang 100%.
Sekarang ada penelitian lagi bahwa bayi lahir cesar lebih rentan penyakit. artikel ini dikirim mba Erlin (erlin_shanti@XXXX) ke milis sehat. Ngga tau sumbernya dari mana. Hmm tapi berguna banget! Dan jadi tahu, ternyata bayi yang lahir lewat jalan yang semestinya (jalan lahir) itu, si bayi jadi ketempelan bakteri-bakteri baik yang akan memperkuat daya tahan tubuhnya. Dan proses kontraksi ternyata juga demikian. Makanya Ibu-ibu.. jangan takut ngelahirin normal. Ingat aja anaknya bakal sehat!!
Tapi bagi yang ngga bisa lairan normal/ spontan karena alasan yang rasional, ada kok cara biar bayinya gak rentan penyakit. Pasti ibu-ibu udah tau..
Coba bareng-bareng Buu yang kenceng suaranya.. (ASIIIIIIIIII ............... kata ibu-ibu)
Yak ASI!!!! plok plok plok.. hebat deh ibu-ibu ini hihihihihih..
Silahkan dibaca artikelnya
---------------------------------------------------
Lahir Caesar, Bayi Lebih Rentan Sakit
Kamis, 3 Juli 2008 | 15:53 WIB
MENJALANI persalinan melalui pembedahan caesar kini banyak dijadikan pilihan para ibu terutama di kota-kota besar. Ada beragam alasan untuk menjalani metode persalinan ini baik didasarkan atas indikasi medis maupun tanpa indikasi seperti kesengajaan ibu untuk menghindari rasa sakit saat melahirkan.
Mungkin belum banyak yang tahu bahwa melakukan bedah caesar sebenarnya memiliki banyak sekali risiko, baik untuk si Ibu maupun bayi yang dilahirkan. Salah satu risiko yang sangat jarang disadari adalah pengaruh bedah caesar terhadap perkembangan imunitas atau daya tahan tubuh bayi. Penelitian di luar negeri menunjukkan, bayi yang lahir melalui caesar berisiko lebih tinggi mengidap berbagai penyakit di antaranya diare, asma dan alergi.
"Hal ini terjadi karena bayi melalui bedah caesar membutuhkan waktu lebih lama yakni sekitar enam bulan untuk mencapai mikrobiota usus yang serupa dengan bayi lahir normal," ungkap Professor Patricia Conway dari Universitas of New South Wales Australia dalam talkshow 'Metode Persalinan Berpengaruh pada Pembentukan Mikrobiota Saluran Pencernaan dan Kekebalan Tubuh Buah Hati' di Jakarta, Kamis (3/7).
Prof Conway menjelaskan, saluran cerna sangat penting artinya bagi kesehatan tubuh manusia. Pada saluran cerna yang sehat, lapisan usus mampu menyerap zat-zat gizi agar kebutuhan tubuh terpenuhi. Saluran cerna yang sehat juga didominasi koloni bakteri baik (probiotik) yang jumlahnya miliaran.
Saluran cerna pada bayi normal ketika baru dilahirkan nyaris dalam kondisi steril atau bebas kuman. Melaui persalinan normal, kolonisasi pada saluran cerna anak bisa terwujud berkat bakteri yang berasal dari kontak dengan jalan lahir
"Bayi berpindah dari rahim yang nyaris steril ke lingkungan luar melalui proses yang lama yang melibatkan kontraksi berjam-jam. Alhasil, bayi melakukan kontak secara alami dengan mirkoflora normal ibu dan kemudian mikrobiota itu berkembang di ususnya," papar Conway.
Sementara itu pada bayi caesar, proses persalinan dilakukan di ruangan steril. Bayi diambil langsung dari rahim ibu tanpa kontak dengan area rektum dan vagina ibu, sehingga tak ada kesempatan kontak dengan mikrobiota normal di jalan lahir.
Selain itu, untuk menghindari infeksi pascaoperasi, ibu bisanya diberi antiobiotik yang disalurkan melalui plasenta. Akibatnya, kolonisasi bakteri menguntungkan (probiotik) di saluran cerna menjadi terhambat. Padahal inisiasi koloni bakteri yang diperoleh bayi saat persalinan normal berpengaruh kuat pada perkembangan dan pematangan sistem kekebalannya.
Karena tak terjadi kontak dengan jalan lahir, yang sebenarnya jadi modal awal sebagai kekebalan tubuh, bayi yang lahir dengan caesar berisiko lebih tinggi terkena infeksi dan alergi
"Hasil-hasil penelitian menunjukkan bayi-bayi yang lahir melalui caesar memiliki waktu pembentukan mikrobiota saluran cerna yang tertunda serta memiliki risiko jenis penyakit yang lebih tinggi," jelas Conway.
Atasi dengan ASI
Sementara itu Dr Andon Hestiantoro SpOG(K) dari Departemen Obstetri dan Ginekologi FKUI/RSCM menambahkan, transfer bakteri dapat pula terjadi dari ibu ke bayi melalui air susu ibu (ASI). Walaupun lebih terlambat, namun bayi yang dilahirkan dengan persalinan caesar masih dapat memperbaiki koloni bakteri probiotik di dalam ususnya jika sang ibu memberikan ASI.
"Dulu kita menganggap bahwa ASI itu steril. Tatapi hasil penelitian menunjukkan dalam ASI terdapat probiotik yakni dari kelompok bifidobakterium dan laktobasilus. Untuk itulah bayi yang lahir caesar dapat dibantu pematangan sistem kekebalan tubuhnya dengan pemberian ASI ," ungkap Dr Andon.
Dalam usus bayi sendiri, lanjut Dr.Andon terdapat 500 jenis spesies mikroba baik. Beberapa di antaranya adalah bakteriodes, laktobasilus, klostridium, fusobakterium, bifidobakterium, peptokokus dan sebagainya.
Hadirnya bakteri baik pada saluran cerna sangat penting dalam pematangan sistem daya tahan tubuh khususnya membentuk toleransi oral dan mengurangi risiko alergi. Apalagi dua dua pertiga sistem kekebalan tubuh berada dalam saluran cerna.
AC
Sekarang ada penelitian lagi bahwa bayi lahir cesar lebih rentan penyakit. artikel ini dikirim mba Erlin (erlin_shanti@XXXX) ke milis sehat. Ngga tau sumbernya dari mana. Hmm tapi berguna banget! Dan jadi tahu, ternyata bayi yang lahir lewat jalan yang semestinya (jalan lahir) itu, si bayi jadi ketempelan bakteri-bakteri baik yang akan memperkuat daya tahan tubuhnya. Dan proses kontraksi ternyata juga demikian. Makanya Ibu-ibu.. jangan takut ngelahirin normal. Ingat aja anaknya bakal sehat!!
Tapi bagi yang ngga bisa lairan normal/ spontan karena alasan yang rasional, ada kok cara biar bayinya gak rentan penyakit. Pasti ibu-ibu udah tau..
Coba bareng-bareng Buu yang kenceng suaranya.. (ASIIIIIIIIII ............... kata ibu-ibu)
Yak ASI!!!! plok plok plok.. hebat deh ibu-ibu ini hihihihihih..
Silahkan dibaca artikelnya
---------------------------------------------------
Lahir Caesar, Bayi Lebih Rentan Sakit
Kamis, 3 Juli 2008 | 15:53 WIB
MENJALANI persalinan melalui pembedahan caesar kini banyak dijadikan pilihan para ibu terutama di kota-kota besar. Ada beragam alasan untuk menjalani metode persalinan ini baik didasarkan atas indikasi medis maupun tanpa indikasi seperti kesengajaan ibu untuk menghindari rasa sakit saat melahirkan.
Mungkin belum banyak yang tahu bahwa melakukan bedah caesar sebenarnya memiliki banyak sekali risiko, baik untuk si Ibu maupun bayi yang dilahirkan. Salah satu risiko yang sangat jarang disadari adalah pengaruh bedah caesar terhadap perkembangan imunitas atau daya tahan tubuh bayi. Penelitian di luar negeri menunjukkan, bayi yang lahir melalui caesar berisiko lebih tinggi mengidap berbagai penyakit di antaranya diare, asma dan alergi.
"Hal ini terjadi karena bayi melalui bedah caesar membutuhkan waktu lebih lama yakni sekitar enam bulan untuk mencapai mikrobiota usus yang serupa dengan bayi lahir normal," ungkap Professor Patricia Conway dari Universitas of New South Wales Australia dalam talkshow 'Metode Persalinan Berpengaruh pada Pembentukan Mikrobiota Saluran Pencernaan dan Kekebalan Tubuh Buah Hati' di Jakarta, Kamis (3/7).
Prof Conway menjelaskan, saluran cerna sangat penting artinya bagi kesehatan tubuh manusia. Pada saluran cerna yang sehat, lapisan usus mampu menyerap zat-zat gizi agar kebutuhan tubuh terpenuhi. Saluran cerna yang sehat juga didominasi koloni bakteri baik (probiotik) yang jumlahnya miliaran.
Saluran cerna pada bayi normal ketika baru dilahirkan nyaris dalam kondisi steril atau bebas kuman. Melaui persalinan normal, kolonisasi pada saluran cerna anak bisa terwujud berkat bakteri yang berasal dari kontak dengan jalan lahir
"Bayi berpindah dari rahim yang nyaris steril ke lingkungan luar melalui proses yang lama yang melibatkan kontraksi berjam-jam. Alhasil, bayi melakukan kontak secara alami dengan mirkoflora normal ibu dan kemudian mikrobiota itu berkembang di ususnya," papar Conway.
Sementara itu pada bayi caesar, proses persalinan dilakukan di ruangan steril. Bayi diambil langsung dari rahim ibu tanpa kontak dengan area rektum dan vagina ibu, sehingga tak ada kesempatan kontak dengan mikrobiota normal di jalan lahir.
Selain itu, untuk menghindari infeksi pascaoperasi, ibu bisanya diberi antiobiotik yang disalurkan melalui plasenta. Akibatnya, kolonisasi bakteri menguntungkan (probiotik) di saluran cerna menjadi terhambat. Padahal inisiasi koloni bakteri yang diperoleh bayi saat persalinan normal berpengaruh kuat pada perkembangan dan pematangan sistem kekebalannya.
Karena tak terjadi kontak dengan jalan lahir, yang sebenarnya jadi modal awal sebagai kekebalan tubuh, bayi yang lahir dengan caesar berisiko lebih tinggi terkena infeksi dan alergi
"Hasil-hasil penelitian menunjukkan bayi-bayi yang lahir melalui caesar memiliki waktu pembentukan mikrobiota saluran cerna yang tertunda serta memiliki risiko jenis penyakit yang lebih tinggi," jelas Conway.
Atasi dengan ASI
Sementara itu Dr Andon Hestiantoro SpOG(K) dari Departemen Obstetri dan Ginekologi FKUI/RSCM menambahkan, transfer bakteri dapat pula terjadi dari ibu ke bayi melalui air susu ibu (ASI). Walaupun lebih terlambat, namun bayi yang dilahirkan dengan persalinan caesar masih dapat memperbaiki koloni bakteri probiotik di dalam ususnya jika sang ibu memberikan ASI.
"Dulu kita menganggap bahwa ASI itu steril. Tatapi hasil penelitian menunjukkan dalam ASI terdapat probiotik yakni dari kelompok bifidobakterium dan laktobasilus. Untuk itulah bayi yang lahir caesar dapat dibantu pematangan sistem kekebalan tubuhnya dengan pemberian ASI ," ungkap Dr Andon.
Dalam usus bayi sendiri, lanjut Dr.Andon terdapat 500 jenis spesies mikroba baik. Beberapa di antaranya adalah bakteriodes, laktobasilus, klostridium, fusobakterium, bifidobakterium, peptokokus dan sebagainya.
Hadirnya bakteri baik pada saluran cerna sangat penting dalam pematangan sistem daya tahan tubuh khususnya membentuk toleransi oral dan mengurangi risiko alergi. Apalagi dua dua pertiga sistem kekebalan tubuh berada dalam saluran cerna.
AC
untung 5hari proses persalin gak bikin gue nyerah minta caesar *padahal emang atut masuk ruang operasi ;p
BalasHapushah 5 hari din?? gue aja 3hari din.. kirain gue udah terlamaa..
BalasHapuskalo 5 hari tu si eneng kelamaan mikir.. jadi tomboy apa feminin yahh... akhirnya di hari ke 5 dia udah matep jadi tomboy aja huahahaha
Masa sih..? anak lahir caesar lebih rentan sakit? Celyn engga tuh.., sakit pun paling batuk pilek biasa. Padahal ASI pun engga full, campur ma sufor. Thanks God sih perkembangannya bagus dan malah lebih dari anak2 seumurannya.
BalasHapusMalah anak temenku yang lahir normal dan ASI full ampe 1 tahun sering sakit2an..
Tergantung pola pengasuhannya juga kok.., kalo lahir normal dan full ASI tapi pengasuhannya jorok ya malah lebih parah..
betul mba..anaknya anakku lahirnya cesar dan sering sakit aku juga g tahu apakah ini faktor karena proses lahirnya yang cesr atau apa...sementara kedua kakaknya yg lahir normal kata ibunya lebih kuat......anak saya dua 2xnya normal...jadi g bisa membedakan......TFS ya..mba...
BalasHapusyak emang bener say.. setelah lahir tergantung pengasuhannya juga. Mungkin bisa dibandingkan begini 1 rumah ada 2 anak lahir normal dan lahir cesar... nah bisa jadi dibandingkannya seperti itu.
BalasHapusyang penting celyn sehat yaa..
sun buat celyn
yak TFS juga yah..
BalasHapusiya bener mbak...punten ah..kalo saya bilang itu mah namanya modal (asi dan melahirkan normal), kalau modalnya enggak 'diolah' dgn baik, ya jadinya rugi juga. Kayak penyanyi, biarpun enggak bakat, kalau rajin beraltih, tentu bisa menyanyi dgn baik. Sebaliknya, biarpun bakat nyanyi, kalau enggak pernah dilatih, ya bakal kalah sama yg latihan terus....
BalasHapussyet komen g panjang amat yak ;p kekekek....
smoga anak ke-2 bisa normal.... tapi ntar2 aja ah, ngurus neng aya dulu tapi alhamdulillah walopun SC aya fisiknya cukup kuat mungkin karena ASI ya mba :)
BalasHapusWaduh, si fadlan lahir sesar langsung dimandiin reflek dan daya hisapnya aja segitunya, gimana kalo dia normal trus IMD ya ... Bisa kelimpungan jg gue, hehehe.
BalasHapussatu lg artikel bagus TFS ya mb ida....ASI memang ist the best lah,,
BalasHapusNice Artikel....jd nambah pengetahuan deh mbak.
BalasHapus